SOLOPOS.COM - Area Manager BSI Solo, Hari Nopa Kurniawan (dua dari kiri) memperlihatkan penandatangan kolaborasi program pemberdayaan UMKM berkelanjutan di Kooken Cafe and Resto, Kelurahan Kauman, Solo, Selasa (14/3/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono).

Solopos.com, SOLO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan BSI Maslahat berkomitmen membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berkelanjutan dan pengembangan kawasan UMKM halal di Kampung Kauman, Solo.

Program UMKM BSI berupa pelatihan peningkatan kapasitas mustahik meliputi kuliner, craft, dan batik selama tujuh bulan guna membentuk ekosistem kewirausahaan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kick off peluncuran program pemerdayaan UMKM berkelanjutan dilaksanakan di Kooken Cafe dan Resto di Kampung Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Selasa (14/3/2023).

Acara tersebut dihadiri oleh Area Manager BSI Solo Hari Nopa Kurniawan, Koordinator Pendamping UMKM BSI Maslahat, Satafa, Lurah Kauman, Nursalin, Ketua Koperasi Sarikat Dagang Kauman, Muhammad Yuli, dan Ketua  Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman, Gunawan Setiawan

Dalam kesempatan itu, mereka menandatangani kerjasama program UMKM Berkelanjutan dan Pengembangan Kawasan UMKM Halal di Kampung Kauman, Pasar Kliwon, Solo.

Program pemberdayaan UMKM berkelanjutan itu berbasis kearifan lokal.

“Ini bagian dari tahapan lanjutan pemberdayaan UMKM di Kauman yang disokong BSI sejak 2021. Kami memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan UMKM di Kauman agar naik kelas. Para mustahik juga bisa lebih sejahtera setelah mengikuti pelatihan,” kata Area Manager BSI Solo, Hari Nopa Kurniawan, Selasa.

Pria yang akrab disapa Wawan itu mengungkapkan program pemberdayaan UMKM berkelanjutan bagian dari kontribusi BSI dalam pendampingan dan pengembangan sektor UMKM agar bisa naik kelas.

Para mustahik di kampung wisata itu memiliki bekal berharga untuk menjadi wirausaha.

Selain UMKM, BSI juga concern melakukan pengembangan koperasi, pondok pesantren, dan masjid di Soloraya.

“Program ini tidak hanya membekali skill melalui pelatihan melainkan dari sisi pembiayaan. Arahnya para pelaku UMKM bisa bankable sehingga bisa memanfaatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR),” kata dia.

Lebih jauh, Wawan menyinggung ihwal rendahnya literasi dan inklusi syariah di Tanah Air.

Melalui kegiatan pemberdayaan UMKM diharapkan pemahaman masyarakat atas produk keuangan syariah meningkat. Pihaknya terus mengedukasi masyarakat mengenai keuangan syariah yang berpotensi besar dalam pemerataan perekonomian daerah.

Lurah Kauman, Nursalim mengapresiasi program UMKM berkelanjutan melalui pelatihan kuliner, batik, dan craft. Menurut Gunawan, Kampung Kauman memiliki potensi UMKM yang bisa dikombinasikan dengan potensi wisata.

Sehingga, muncul wirausahawan yang mengangkat keunikan dan kearifan lokal. “Kami berharap program ini bisa mencetak wirausaha baru di Kampung Kauman. Pemberdayaan dan pengembangan UMKM dilakukan secara berkelanjutan,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Koperasi Sarikat Dagang Kauman, Muhammad Yuli menyampaikan ada tujuh program pelatihan yakni, pembuatan tempe keripik, ampyang, keripik pisang, balung ketek, batik, craft, dan menjahit.

Setiap program pelatihan dilaksanakan setiap bulan dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang.

Para peserta pelatihan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan penyaluran dana stimulan dan peralatan.

“Total ada tujuh kali pertemuan selama tujuh bulan. Para peserta merupakan mustahik yang berdomisili di Kampung Kauman, Solo,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya