SOLOPOS.COM - Prodi llmu Teknologi Pangan Fakultas Pertanian (FP) UNS melakukan sosialisasi keamanan pangan produk frozen food dan pengurusan izin edar MD bagi pelaku usaha kuliner di Solo belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO--Sejak pertengahan Maret 2020 hingga saat ini, pandemi Covid-19 memiliki efek bagi seluruh pelaku usaha termasuk para pelaku usaha bidang kuliner.

Para pelaku usaha kuliner di Solo mengeluhkan penurunan omzet hingga 60 % pada awal pandemi. Berbagai upaya dilakukan untuk tetap bertahan di era pandemi, mulai dari menggencarkan pemasaran online hingga melakukan inovasi produk agar sesuai permintaan pasar saat ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada kondisi pandemi Covid-19 permintaan produk pangan olahan beku (frozen food) mengalami peningkatan. Produk frozen food ini menawarkan kemudahan bagi masyarakat dalam penyiapannya serta diyakini bisa memperpanjang umur simpan sehingga bisa dijadikan alternatif stok makanan yang praktis dan awet bagi masyarakat.

Baca Juga: BPS Solo Survei Perilaku Masyarakat Masa Pandemi, Apa Dampaknya?

Peluang ini ditangkap oleh pelaku bisnis pangan tak terkecuali oleh para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) pangan di wilayah Solo Raya yang tergabung dalam Komunitas Solo Kuliner untuk mengolah berbagai frozen food seperti sosis solo beku, bakso beku, empek-empek beku, gethuk beku, dan lain sebagainya.

Di sisi lain produk pangan olahan beku ini merupakan produk berisiko tinggi (high risk) yang memerlukan penanganan yang tepat, misalnya pengaturan suhu yang tepat mulai dari proses produksi hingga ke tangan konsumen.

Keamanan dari produk frozen food ini salah satunya dipengaruhi oleh suhu produk saat proses distribusi maupun penyimpanan.

Baca Juga: Tak Kunjung Buka, Mal di Solo Dibayangi Tenant Gulung Tikar dan PHK

Meningkatkan Kesadaran UKM Mendaftarkan Produk

Sebagian besar UKM yang memproduksi frozen food belum memahami bahwa produk tersebut merupakan produk pangan berisiko tinggi jika tidak ditangani secara tepat mulai dari higienitas proses pengolahan hingga penjagaan suhu mulai dari produsen hingga ke tangan konsumen.

Meningkatnya tren produksi frozen food di kalangan pelaku UKM menimbulkan kekhawatiran jika peredarannya tidak diawasi. Permasalahan tersebut ditangkap oleh Grup Riset Food Safety dan Biotechnology, Prodi llmu Teknologi Pangan Fakultas Pertanian (FP) UNS dengan melakukan sosialisasi keamanan pangan produk frozen food dan pengurusan izin edar MD bagi pelaku usaha kuliner di Solo yang tergabung dalam Komunitas Solo Kuliner Sejahtera.

Baca Juga: Cegah Risiko Pencurian Data, Perusahaan Asuransi Harus Miliki Cybercrime Insurance

Kegiatan ini dilakukan secara daring (via platform zoom meeting) dan luring (berlokasi di sekretariat Solo Kuliner Sejahtera) pada 8 Juli 2021 melalui platform zoom meeting dengan menghadirkan dua pembicara.

Topik mengenai pengolahan pangan frozen food yang aman disampaikan Ardhea Mustika Sari, S.T.P., M.Sc dari Grup Riset Food Safety dan Biotechnology Prodi Ilmu Teknologi Pangan, UNS. Sedangkan RR. Tri Novitarini, S.T.P dari LOKA POM Surakarta menyampaikan tentang keuntungan memiliki izin MD dan prosedur pengurusan izin edar MD (makanan dalam) bagi UKM.

Dengan sosialisasi ini diharapkan para pelaku UKM yang memproduksi frozen food lebih memahami arti penting produk frozen food yang aman dan dapat meningkatkan kesadaran UKM untuk melegalkan produknya dengan pengurusan izin edar MD. Dampak besarnya diharapkan peredaran frozen food yang diproduksi oleh UKM dapat diawasi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk memilih produk UKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya