SOLOPOS.COM - Bhabinkamtibmas Desa Sewurejo, Aipda Toni Susanto, menyerahkan bantuan sayur mayur dan bumbu dapur kepada warga Desa Sewurejo yang menjalani karantina mandiri di rumah. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Sebanyak 177 orang bhabinkamtibmas Polres Karanganyar mendapatkan pelatihan sebagai pelacak Covid-19. Dalam waktu dekat, mereka akan turun ke lapangan mendukung tugas tenaga kesehatan (nakes) saat melacak kontak erat Covid-19.

Tetapi, sebelum terjun ke lapangan, mereka mendapatkan pelatihan tentang tugas yang akan dilakukan. Bhabinkamtibmas tersebut berasal dari 177 desa dan kelurahan di 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Mereka mendapatkan pembekalan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar pada Rabu (24/2/2021) dan Jumat (26/2/2021). Materi yang diberikan berupa pengetahuan dasar tentang Covid-19, pencegahan, dan pengendalian infeksi. Informasi lainnya tentang Covid-19, yakni konsep dasar dan implementasi penelusuran kontak erat, materi pencatatan, dan pelacakan kontak erat. Selain itu ada juga pendampingan karantina, isolasi mandiri, dan pemberdayaan masyarakat dalam pemantauan kontak erat Covid-19.

Baca juga: Dinkes Jateng: Vaksin Untuk Pelaku Ekonomi Ditarget April

"Materi lainnya itu ada juga tentang aplikasi contact tracing dan log book tracer. Panduan singkat pelacakan kontak erat untuk kasus Covid-19. Pelatihan dibagi menjadi dua hari Rabu dan Jumat karena peserta banyak. Tetapi, setiap bhabinkamtibmas menerima semua materi itu dalam satu hari," tutur Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Karanganyar, Sri Winarno, saat berbincang dengan wartawan, Rabu.

Lebih Tahun Kondisi

Winarno, sapaan akrabnya, berharap bhabinkamtibmas dapat mendampingi tenaga kesehatan (nakes) saat bertugas di lapangan. Terutama, berkaitan dengan pelacakan kontak erat Covid-19. Winarno mengakui bahwa selama ini, sejumlah nakes yang bertugas di lapangan menghadapi tantangan.

"Ke depan bhabinkamtibmas Polres Karanganyar dilibatkan sebagai tracer mendampingi nakes. Mereka lebih tahu kondisi dan situasi lingkungan. Beberapa kali kami menghadapi penolakan tracing dari masyarakat. Maka sangat diperlakukan bantuan bhabinkamtibmas," ujar Winarno.

Baca juga: 17 Bus Pariwisata Boyolali Bukti Korupsi Asabri Disimpan di Garasi DAMRI Palur

Winarno mencontohkan sejumlah penolakan yang sering dihadapi nakes. Dimulai dari penolakan pemakaman menggunakan protokol kesehatan, penolakan tes swab Covid-19, penolakan kontak erat, dan lain-lain.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Sub Bagian Humas Polres Karanganyar, Iptu Agung Purwoko, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maula, menyampaikan pelatihan tersebut untuk mendukung kerja bhabinkamtibmas ke depan. Terutama keterlibatan bhabinkamtibmas dalam hal 3T, yakni testing, tracing, dan treatment.

"Bhabinkamtibmas kan tahu betul kondisi lingkungan dan karakter masyarakat di lingkungan tersebut. Harapannya, bhabinkamtibmas ini bisa mendukung kerja nakes. Makanya ada pelatihan khusus bhabinkamtibmas tentang 3T. Ini upaya Polri mendukung percepatan penanganan Covid-19," ungkap dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya