SOLOPOS.COM - Kepala Dinsos Jateng, Harso Susilo (tiga dari kanan), menyerahkan bantaun kepada kube Rejo Mulyo di Desa Koripan, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Jumat (17/9/2021). (Istimewa/Dinsos Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kelompok Usaha Bersama atau Kube Rejo Mulyo Desa Koripan, Matesih, Karanganyar, mendapat bantuan modal senilai Rp20 juta dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Dinsos Provinsi Jawa Tengah, Harso Susilo, datang langsung guna menyerahkan bantuan tersebut kepada anggota Kube Rejo Mulyo di Balai Desa Koripan, pada Jumat (17/9/2021).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Uang Rp20 juta itu diharapkan dapat menambah modal usaha Kube Rejo Mulyo. Kube di Desa Koripan itu membuka usaha toko kelontong. Plt Kepala Dinsos Kabupaten Karanganyar, Marno, menyampaikan Kube Rejo Mulyo terdiri dari sepuluh orang anggota. Mereka berstatus penerima bantuan program keluarga harapan (PKH).

“Kunjungan kepala Dinsos Provinsi Jateng membantu Kube PKH di Koripan. Dibantu Rp20 juta itu untuk penambahan modal usaha Kube berupa toko kelontong. Itu reward karena prestasi kinerja tim di Matesih terkait PKH,” ujar Marno saat dihubungi Solopos.com, Minggu (19/9/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Sinyal Lemah, Penarapan Aplikasi PeduliLindungi di Tawangmangu Jadi Susah

Prestasi dimaksud berkaitan dengan jumlah peserta PKH yang menyandang status graduasi atau sudah lulus dari program tersebut. Ada dua jenis graduasi kepesertaan PKH, yakni graduasi alamiah dan graduasi sejahtera mandiri.

Marno memaparkan data keluarga penerima manfaat (KPM) PKH hingga akhir Agustus 2021. “Ada 825 KPM itu murni graduasi sejahtera mandiri. Nah, Kecamatan Matesih itu terbanyak dari jumlah itu. Ada 298 KPM. Makanya reward diserahkan ke Matesih,” tutur Marno.

Dinsos Karanganyar menargetkan 2.500 KPM PKH menyandang status graduasi tahun ini. Marno menyebut salah satu strategi mendorong graduasi atau kelulusan peserta PKH melalui pembuatan usaha bersifat ekonomis dalam bentuk Kube.

Baca Juga: 500 KPM PKH di Karanganyar Diverifikasi Pendampingan Usaha

Memperbaiki Toko

Marno memaparkan terdapat 12 Kube sejenis pada 2020. Kondisi 12 Kube dari hasil pantauan Dinsos Karanganyar cukup berkembang. Persentase keberhasilan di atas 80%.

“Ada yang jualan, ternak, tanaman hias, konfeksi, jalan semua. Tidak ada [usaha] yang mati. Bayangkan dari 12 Kube itu ada 120 peserta PKH. Dari situ ada beberapa orang yang keluar dari kepesertaan PKH,” jelasnya.

Marno menyampaikan Kube Rejo Mulyo pernah mendapatkan bantuan dari Pemkab Karanganyar senilai Rp10 juta. Uang itu untuk memperbaiki toko. Bantuan disalurkan belum lama ini oleh Marno.

Baca Juga: Ingat, Knalpot Brong Jadi Fokus Operasi Patuh Candi di Karanganyar

“Toko sudah direnovasi. Lalu tambah Rp20 juta dari Dinsos Provinsi Jateng. Itu bisa untuk belanja komoditas toko, seperti mi instan, gula, teh, telur, minyak, beras, dan lain-lain,” katanya.

Marno berharap anggota Kube bisa menyandang status graduasi atau lulus dari kepesertaan PKH. Kube yang menjalankan usaha toko kelontong dapat menjadi tempat penyaluran bantuan sosial Program Sembako atau bantuan pangan nontunai (BPNT).

Dari usaha yang disebut e-warong itu anggotanya mendapatkan keuntungan. “Kami juga berharap ini bisa mempengaruhi peserta PKH lain untuk membuat usaha ekonomis. Tujuan akhir ya semakin banyak peserta PKH menyandang status graduasi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya