SOLOPOS.COM - Jenderal (Pur) Moeldoko saat menjabat Kepala Staf Kepresidenan. (Bisnis - dok)

Solopos.com, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku tak mengetahui kabar adanya negoisasi antara kerajaan Arab Saudi dengan Pemerintah Indonesia untuk memulangkan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab.

Moeldoko kemudian mempertanyakan maksud negoisasi untuk memulangkan Rizieq Shihab. Menurutnya, tidak ada yang mempermasalahkan kepulangan Rizieq.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

"Saya tidak tahu secara teknis tentang negosiasi. Kalau menurut saya sih apa yang dinegosiasikan? Tidak ada yang bermasalah sebenarnya. Pak Rizieq mau pulang, pulang saja, kan begitu," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Moeldoko menuturkan, Rizieq selama ini tidak pernah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar RI di Arab Saudi soal klaim dicekal dan tidak bisa pulang ke Indonesia. Pasalnya Rizieq hanya berbicara di media sosial.

Ekspedisi Mudik 2024

"Saya sudah cek. Selama ini Pak Rizieq itu tidak pernah berkomunikasi ke kedutaan, sudah cek. Tadi Pak Mahfud mengatakan seperti itu, enggak pernah koordinasi ke kedutaan. Hanya di media sosial, sehingga tidak terjadi komunikasi yang baik, mungkin," ucap dia.

Lagi, Panitia Reuni Akbar 212 Berharap Rizieq Shihab Datang

Mantan Panglima TNI itu mengatakan siapa pun WNI yang tinggal di luar negeri termasuk Rizieq ketika ada masalah, seharusnya bisa berkomunikasi dengan kedutaan setempat, bukan menyampaikannya melalui media sosial.

"Saya pikir begitu, saya pikir lebih bagus lagi membuka komunikasi dengan kedutaan, kan sudah menjadi tanggung jawab kedutaan menerima berbagai persoalan yang dihadapi oleh warganya di luar negeri, karena itu bagian dari tugas," kata Moeldoko.

MUI: Mari Rekonsiliasi, Tak Usah Ikut Reuni 212

Lebih lanjut, menegaskan pemerintah Indonesia tidak pernah mencekal Rizieq untuk kembali ke Indonesia. Sebab, sesuai Undang-Undang (UU) No 6/2011 tentang Keimigrasian, tidak boleh warga Indonesia dicekal ke Indonesia.

"Saya sudah cek ke Dirjen imigrasi, nggak ada pencekalan, dan nggak boleh, sesuai undang undang kan nggaak boleh orang Indonesia dicekal sendiri. Berikutnya, saya telepon Menteri Luar Negeri juga nggak ada itu. Saya telepon Menkopolhukam juga enggak ada [pencekalan Rizieq]," kata Moeldoko.

"Jadi jangan mengembangkan sesuatu yang memang pemerintah tidak melakukan, kalau merasa tercekal ya silakan saja," sambungnya.

Umur 23 Tahun: Putri Tanjung Staf Presiden, Semaoen Pimpin Demo Buruh

Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi mengungkapkan, telah ada negosiasi antara kerajaannya dan pemerintah Indonesia soal memulangkan pentolan FPI Rizieq Shihab.

Hal itu dikatakan Esam seusai menemui Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).

"Negosiasi dilakukan oleh otoritas atau pejabat tinggi antara kedua negara," kata Esam.

Reuni 212 Dihadiri 1 Juta Umat? Panitia Klaim Bukan Gagah-Gagahan

Kendati begitu, Esam enggan menanggapi pertanyaan terkait adanya isu pencekalan Rizieq atas permintaan pemerintah Indonesia kepada otoritas Arab Saudi.

Esam lagi-lagi hanya menegaskan, persolan kepulangan Rizieq kekinian masih dalam tahap negosiasi antara kedua negara.

"Saya tidak bisa bicara apa pun, karena ini sedang dinegosiasikan secara mendalam oleh kedua otoritas, antara Arab Saudi dan Indonesia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya