Solopos.com, JAKARTA -- Wiranto secara resmi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura. Itu diungkapkannya dalam konferensi pers di Hotel Atlet Century, Jakarta.
Wiranto mengatakan bahwa langkah ini dilakukannya secara sadar tanpa adanya desakan atau paksaan. Dia juga membantah keputusan itu dilakukan atas permintaan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Saya selalu berorientasi kepada tugas pokok saya. Saat ini saya ditugaskan Presiden sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden,” katanya, Rabu (18/12/2019).
Dituding Rekayasa Kasus Kivlan Zen, Ini Jawaban Wiranto
Wiranto menjelaskan bahwa pengundurkan diri dilakukan bukan karena dia dipecat dari Hanura, seperti yang kabar beredar. “Jadi, diputar-putar. Wiranto dipecat, Wiranto mengkhianati partai. Jangan. Saya sudah duluan ini [mengundurkan diri],” jelasnya.
Kivlan Zen: Saya Tak Bersalah, Semua Rekayasa Polisi dan Wiranto
Di sisi lain, melalui proses aklamasi, Oesman Sapta Odang (OSO) kembali terpillih menjadi Ketua Umum Partai Hanura dalam Munas ke-3 Partai Hanura Selasa (17/12/2019) malam. OSO kembali menjadi ketua umum setelah mendapat dukungan penuh 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura se-Indonesia.
Tanpa Dewan Pengawas, KPK Masih Sadap 300 Nomor Telepon
Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah mengatakan bahwa proses pemilihan berlangsung tertutup dan penetapan OSO berlangsung tak kurang dari satu jam.
“Sebanyak 34 DPD bulat mendukung penuh. Sementara pesaingnya tidak mendapat dukungan,” katanya.