SOLOPOS.COM - Petugas menyerahkan bansos Program Sembako (BPNT) berbentuk dana tunai kepada penerima di Kantor Kecamatan Wonogiri, Selasa (1/3/2022) lalu. (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Masyarakat Wonogiri keluarga penerima manfaat (KPM) bansos sembako alokasi Januari-Maret 2022 menerima uang tunai senilai Rp200.000/bulan.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Wonogiri, Maryono, kepada Solopos.com, Jumat (4/3/2022), mengatakan bansos sembako berwujud dana memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, penyaluran dapat dipantau lebih optimal. Panyaluran bansos dapat dilaporkan secara akurat, karena data bansos yang sudah tersalurkan dan yang belum tersalurkan dapat diketahui secara pasti.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kekurangannya, lanjut Maryono, pemanfaatan dana bansos tidak bisa dikontrol. Setiap KPM bisa membelanjakan bansos untuk apa saja. Padahal, Program Sembako merupakan program untuk membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Baca Juga: Bansos Program Sembako di Wonogiri Kini Berwujud Uang Tunai

“Kami sebatas mengimbau agar bansos tunai Program Sembako dibelanjakan bahan pangan. Bansos tidak boleh untuk membeli rokok, pulsa, atau komoditas selain bahan pangan lainnya. Hal seperti itu sudah kami sampaikan kepada warga. Namun, kan KPM bisa saja membelanjakan bansos untuk membeli sesuatu selain bahan pangan,” ulas Maryono saat dihubungi Solopos.com.

Salah satu KPM bansos Program Sembako, Unggul, 65, warga Pokoh Kidul, Kecamatam Wonogiri, ketika ditemui saat mengantre mengambil bansos di Kantor Kecamatan Wonogiri, Selasa (1/3/2022), sangat senang bansos sembako berbentuk tunai. Dia memilih dana dari pada bahan pangan.

Sebab, kata dia, uang bisa dibelanjakan bahan pangan sesuai kebutuhan keluarganya, sehingga lebih efisien. Saat masih ada stok bahan pangan di rumah, KPM bisa menyimpan dana bansos terlebih dahulu.

Baca Juga: Salurkan BLT, Kades di Wonogiri Siap Dianggap Tak Adil

“Kalau wujud bansosnya bahan pangan seperti yang selama ini saya terima justru enggak efisien,” ucap Unggul.

Dia menyebut, selama ini bansos bahan pangan disalurkan tiga atau empat bulan sekali, sehingga setiap penyaluran Unggul menerima banyak bahan pangan. Jika penyalurannya empat bulan sekali berarti saat penyaluran Unggul menerima 4 kg daging ayam, 4 kg telur, dan 4 kg beras. Semua bahan pangan itu tidak bisa habis dalam waktu dekat.

“Kalau lama disimpan tidak enak lagi dikonsumsi. Saya sering memberikannya kepada anak atau tetangga. Kalau tidak saya bagikan kepada yang lain eman-eman, mubazir. Kalau penyaluran bahan pangannya sebulan sekali baru bisa efisien,” ulas Unggul.

Baca Juga: Salurkan BLT, Kades di Wonogiri Siap Dianggap Tak Adil

Total penerima bansos Program Sembako yang dikenal dengan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) itu di Kabupaten Wonogiri tercatat 91.155 KPM. KPM lebih memilih bansos sembako berwujud dana segar dari pada bahan pangan.

Sebagai informasi, bansos Program Sembako pada tahun-tahun sebelumnya berwujud bahan pangan, seperti daging ayam, telur ayam, dan beras senilai Rp200.000/bulan/KPM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya