SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan air bersih (dokumen)

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Bantuan sosial (bansos) rawan ditunggangi kepentingan politik calon legislatif maupun orang yang memiliki kepentingan politik.

Ketua Pejuang Ijab Qobul DIY, Wiwin Winarko, menuturkan ketika akan menyalurkan bantuan air, ia didekati calon legislatif. Menurut Wiwin, caleg tersebut menawarkan sejumlah bantuan uang dengan syarat ikut memasang poster dirinya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tapi permintaan itu saya tolak karena saya tidak ingin kegiatan sosial ini jadi ajang cari dukungan,” papar dia, Senin (8/10/2013).

Ia mengaku harus hati-hati ketika harus menyalurkan bantuan. Ia bahkan pernah membatalkan bantuan lantaran ada oknum yang berkepentingan menguntit dari belakang.

Hal serupa diungkapkan oleh Erwan yang merupakan penggerak Gema Peduli Handayani. Semula ia berencana memberikan bantuan air bersih tujuh tangki namun terpaksa dibatalkan empat tangki.

“Kami rencananya mau menyumbang air di salah satu wilayah di Gunungkidul tapi ada calon kepala desa yang mengikuti dari belakang. Terpaksa harus dibatalkan sebagian dan dialihkan ke daerah lain,” papar dia.

Barno, warga Dusun Gangsalan Kidul, Desa Nglindur, Kecamatan Girisubo, juga mengeluhkan hal yang sama. Ketika akan menyalurkan bantuan air dari Pejuang Ijab Qobul DIY beberapa waktu lalu, ada beberapa caleg yang mendekati. Para caleg meminta untuk dipasang posternya dengan memberikan sumbangan uang.

“Harus saya tolak. Saya tidak mau bantuan ini disalahgunakan oleh oknum yang ingin cari dukungan,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya