SOLOPOS.COM - Seorang pria berseragam Banser mengawal Gus Samsudin saat Pesulap Merah mendatangi Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar, Jawa Timur, 23 Juli 2022 lalu. (Youtube Marcel Radhival)

Solopos.com, BLITAR — Barisan Ansor Serbaguna (Banser) resmi melaporkan pengawal Gus Samsudin, pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati, Blitar, Jawa Timur ke polisi.

Pelaporan itu terkait pemakaian seragam dan atribut Banser oleh pengawal Samsudin saat bersitegang dengan Marcel Radhival alias Pesulap Merah, beberapa hari lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Satuan Provost (Kasatprovost) Banser Nasional Imam Kusnin Ahmad membenarkan dirinya telah melaporkan pengawal Samsudin yang menggunakan atribut atau seragam Banser ke pihak berwajib.

Imam memastikan para pengawal Samsudin tersebut bukanlah anggota Banser. Menurutnya, mereka telah mencoreng organisasi sehingga harus ditindak secara tegas.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Ini 5 Pengawal Gus Samsudin Pemakai Seragam Banser

Ia menjelaskan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Blitar dan Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Jawa Timur telah berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk mengusut tuntas para pengawal Samsudin.

Sebab secara organisasi, Kasatkorcab Banser Blitar tidak pernah mengutus anggotanya untuk melakukan pengamanan di Padepokan Nur Dzat Sejati.

Bersama aparat seperti Kodim, Polres, dan Kesbanglinmas, Kasatkorcab Banser Blitar telah mengantongi beberapa nama pengawal Samsudin yang mengenakan atribut Banser itu.

Baca Juga: Kasatprovost Banser: Pengawal Gus Samsudin Preman dari Lampung

“Kami laporkan kepada pihak yang berwajib. Kalau dia benar anggota Banser, maka itu urusannya dengan Provost. Karena ini orang (bukan Banser) tapi menggunakan atribut Banser, maka ini kriminal. Ini yang akan kita tindak lanjuti,” jelas Imam Kusnin seperti dikutip Solopos.com dari NU Online, Sabtu (6/8/2022).

Menurut Imam, Samsudin telah meresahkan masyarakat sekitar. Perangainya pun tidak baik dengan lingkungan.

Pengurus NU setempat pun sama sekali tidak pernah merespons dan berkomunikasi dengan Samsudin. Kini, padepokan milik Samsudin ditutup karena didemo warga.

Baca Juga: Tantang Gus Samsudin ke Jakarta, Pesulap Merah: Tobatlah Mas Udin!

“Karena izin (bangunan) itu kan bukan pesantren tapi izinnya panti pijat,” jelas Imam.

Seperti diketahui, publik dunia maya dihebohkan dengan kedatangan Marcel Radhival atau Pesulap Merah ke Padepokan Nur Dzat Sejati untuk menemui Samsudin.

Kedatangannya untuk membuktikan kesaktian Samsudin.

Baca Juga: Versus Pesulap Merah, Gus Samsudin Dikawal Pria Berseragam Banser

Saat Pesulap Merah datang, Samsudin justru mengerahkan pengacaranya untuk berhadapan dengan Pesulap Merah itu.

Bahkan, Kepala Desa Rejowinangun juga turut berdebat dengan Pesulap Merah dan meminta untuk menunjukkan identitas asli berupa KTP.

Ketika Pesulap Merah berdebat dengan pengacara dan kepala desa itu, Samsudin keluar bersama para pengawalnya, yang beberapa di antaranya mengenakan atribut Banser.

Baca Juga: Gus Samsudin Pidanakan Pesulap Merah, Warganet: Salah Fatal!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya