SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Bank Indonesia menilai upaya perbankan umum yang gencar menggarap pasar mikro masih wajar. Menurut BI, segmentasi pasar belum perlu dilakukan bagi tiap jenis lembaga keuangan. Padahal sejumlah Badan Perkreditan Rakyat sudah menyatakan keresahannya akibat banyaknya bank umum yang masuk ke sektor mikro.

Pemimpin Bank Indonesia Jogja, Dewi Setyowati mengatakan, sampai saat ini tidak ada regulasi yang mengatur soal pembatasan segmentasi pasar untuk perbankan umum, BPR dan lembaga keuangan mikro lain baik bank maupun non bank.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalaupun ada regulasi untuk pengaturan segmentasi, agaknya akan sulit dilakukan. Perbankan umum yang sudah telanjur menggarap dengan membentuk unit-unit layanan di pelosok tidak mungkin untuk dibatasi ruang geraknya,” ujarnya, Jumat (16/9).

Ekspedisi Mudik 2024

Dewi menilai, sebenarnya segmentasi itu justru sudah dilakukan masyarakat untuk memilih perbankan atau lembaga keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Segmentasi itu sudah terbentuk sendiri. Hanya saja, persoalannya sekarang, untuk bisa bertahan di tengah persaingan, BPR harus berbenah baik dari pelayanan maupun produk,” ujarnya.

Dari perkembangan kinerja BPR di DIY, Dewi melihat persaingan yang semakin kompetitif antar lembaga keuangan masih belum memengaruhi kinerja BPR selama ini.

Rasio utang dan simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) BPR di DIY maih di atas 115% atau lebih besar dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun. Artinya, kata Dewi, BPR juga harus mulai menggenjot untuk penghimpunan dana pihak ketiga agar kinerjanya bisa lebih seimbang.

Terpisah, Direktur BPR Wijayamulia Santosa, Donisius Santoso mengaku, masuknya perbankan umum dalam menggarap pasar mikro saat ini sudah cukup meresahkan. Ia menilai perlu diatur segmentasi pembagian pasar.

“Misalnya, untuk transaksi diatas Rp300 juta itu merupakan pasar perbankan umum. Kalaupun BPR tidak sanggup melayani transaksi besar atau perbankan umum kesulitan untuk menyalurkan ke pasar mikro, perbankan dan BPR bisa saling bekerja sama lewat linkage,” ujarnya.(Harian Jogja/Intaningrum)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya