SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA—PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan penyaluran kredit program pemerintah sebesar Rp4,42 triliun kepada lebih dari 68.000 debitur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kredit program pemerintah tersebut terdiri dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), Kredit Pengembangan Energi Nabati Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP), dan Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS).

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam keterangan resmi Bank Mandiri, Senin (17/12/2012), pinjaman itu diberikan pada usaha kecil menengah (UKM), petani, peternak, dan pekebun. Direktur Commercial and Business Banking Bank Mandiri Sunarso mengatakan perseroan terus meningkatkan pembiayaan ke segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Salah satu realisasi komitmen kami dalam mengembangkan UMKM di Indonesia adalah melalui keseriusan dalam menyalurkan kredit program pemerintah. Jika memperhitungkan penyaluran sejak pertama kali diluncurkan, kami telah menyalurkan Rp13,59 triliun kepada lebih dari 503 ribu pelaku UKM, petani, peternak, dan pekebun,” sebutnya.

Sejak program KUR pertama kali diluncurkan, pada Oktober 2007, hingga November 2012, perseroan sudah memberikan kredit sebesar Rp10,37 triliun untuk lebih dari 207.000 debitur UMKM.

Adapun untuk sepanjang 2012, per 14 Desember, Bank Mandiri sudah menyalurkan KUR senilai Rp3,67 triliun. Jumlah tersebut lebih besar dari target KUR yang diberikan pemerintah untuk perseroan, yakni sebesar Rp3,5 triliun.

Sunarso menerangkan sekitar 51,7% ditujukan untuk perdagangan dan 31,1% untuk pertanian. Jumlah debiturnya mencapai sekitar 209.000.
“Keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi kami, yaitu menyalurkan kredit dengan pola linkage dan individual. Skim linkage dilakukan kepada pertanian dan non-pertanian, dengan melibatkan perusahaan mitra kami sebagai pembimbing teknis dan pembeli hasil usaha dari petani plasma,” paparnya.

Perusahaan mitra yang dipilih adalah debitur Bank Mandiri yang dinilai berpengalaman. Pola tersebut diklaim mampu menjaga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di kisaran 2,24%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya