SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com</strong>, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) berencana merilis produk <em>student loans</em> alias pinjaman bagi para siswa berprestasi pada semester pertama tahun 2018 ini. Produk anyar perbankan itu merupakan respons atas dilontarkannya ide perlunya perbankan menghadirkan <em>student loans</em> oleh Presiden Joko Widodo.</p><p>"Kami ini lagi mencoba membangun <em>student loans</em>. Kalau bisa, rencananya sih semester pertama tahun ini sudah bisa dirilis. Tetapi, kami masih butuh <em>endorsement</em> dari otoritas [Otoritas Jasa Keuangan]," tutur&nbsp;<span>Direktur Bisnis Ritel &amp; Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya kepada <em>Bisnis.com</em>,&nbsp;<span>di sela-sela acara penerimaan penghargaan <em>Jawara Financial 2018</em> bagi Bank Jateng sebagai Top Used Bank in Commercial Bank Based on Business Activities – BUKU 2 di Jakarta, Kamis (29/3/2018) malam.</span></span></p><p><em>Student loans</em> atau pinjaman pelajar yang dihadirkan bank Jateng akan menerapkan sistem pengembalian pembiayaan dengan bayar pascapanen (<em>yarnen</em>). "Yang menarik ini <em>kan</em> <em>yarnen</em>. Kalau kami menyebutnya <em>interest during construction</em> (IDC)," ujarnya.</p><p>Pihaknya pun sudah mempersiapkan terobosan mitigasi sehingga risiko <em>student loans</em> dengan model yarnen tersebut dapat dikurangi. Pendanaan pendidikan seperti ini memang termasuk dalam pinjaman risiko tinggi.</p><p>"Untuk mitigasi, menekan risikonya kami sudah menyiapkan dua terobosan. Pertama, kami lagi pikirkan dengan adanya<em> personal guarantee</em> (PG). Jadi, kalau Anda mau membantu tetangga bisa, jadi tetap bisa dipantau," terang Hanawijaya.</p><p>Terobosan kedua, lanjutnya, adalah siswa yang memperoleh kucuran dana <em>student loans</em> membuat nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang kemudian didaftarkan khusus kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu). "Sehingga &nbsp;setelah lulus sekolah lalu bekerja dan suatu ketika mendapatkan penghasilan dan mengisi SPT, bisa diinformasikan ke bank, sehingga tetap bisa dipantau," lanjutnya.</p><p>Namun, diakui <span>Hanawijaya, </span>terobosan tersebut masih membutuhkan persetujuan dari otoritas, baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Ditjen Pajak. Rencananya, dalam 1-2 pekan mendatang pihaknya akan menghadap OJK untuk membahas hal ini. Bank Jateng mengaku sudah mempersiapkan keseluruhan berkas dan proposal yang akan diajukan kepada OJK.</p><p>"Data, dokumen dan potensi pasarnya sudah kami persiapkan. Persentase kesiapan secara internal kami bisa dibilang sudah 30%. Tahap awal akan kami siapkan anggaran sekitar Rp50 miliar," sebut Hanawijaya.</p><p>Pihaknya mengaku akan menyasar para siswa berprestasi, minimal peringkat sepuluh besar di sekolah maupun universitas, yang memiliki potensi melanjutkan pendidikan dan mimpinya, tapi terkendala dalam besarnya kebutuhan dana dalam waktu singkat.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya