SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas perbankan Bank Jateng. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Bank Jateng mengklaim mampu menjaga kondisi keuangan tetap sehat selama masa pandemi Covid-19. Hal itu dibuktikan dengan sederet pencapaian yang diraih bank milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng itu.

Berdasar laporan keuangan hingga September 2020, Bank Jateng mampu menyalurkan kredit hingga Rp50,482 triliun. Jumlah itu naik dibandingkan dengan penyaluran kredit tahun lalu sekitar Rp48,593 triliun.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Video Pengendara Motor Trail Sentuh Wanita Berkemban Viral, Netizen Jengkel

Ekspedisi Mudik 2024

Selain penyaluran kredit, laba Bank Jateng juga mengalami kenaikan mencapai Rp1,4 triliun, atau mendekati pencapaian sepanjang 2019 lalu.

“Dalam kondisi pandemi, kredit Bank Jateng sampai dengan September masih tumbuh 3,89% secara year on year [yoy]. Itu menunjukkan sistem dan mesin produksi sudah mapan. Efisiensi biaya operasional juga menyumbang perolehan laba," ujar Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, di kantornya, Jumat (2/10/2020).

Aset Bertumbuh

Selain pencapaian kredit dan laba yang mengalami kenaikan, Bank Jateng juga mencatatkan pertumbuhan aset mencapai Rp86,297 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) Bank Jateng mencapai Rp70,148 triliun, atau tumbuh 12,3% dibanding tahun 2019, yakni Rp62,445 triliun.

Sedangkan non performing loan (NPL) Bank Jateng mengalami kenaikan dibanding tahun lalu menjadi 3,78% atau setara Rp1,809 triliun. Meski demikian, kondisi ini masih terbilang sehat jika mengacu regulasi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menetapkan batas maksimal NPL 5%.

Kacamata John Lennon Dilelang di London, Masih Ada Memorabilia Lain The Beatles

Supriyatno menambahkan pada masa Covid-19, Bank Jateng juga melakukan restrukturisasi kredit bagi debitur yang terdampak. Data per September 2020 tercatat sudah ada 16.048 nasabah yang dilakukan restrukturisasi senilai Rp5 triliun.

"Selain itu, perkembangan teknologi digital perbankan menjadi tantangan baru. Bank perlu terus meningkatkan pelayanan nasabah melalui transformasi digital, karakter masyarakat, khususnya masyarakat milenial yang cenderung lebih memilih layanan perbankan yang mudah dan cepat untuk pengembangan teknologi informasi," jelas pria yang akrab disapa Nono itu.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya