SOLOPOS.COM - Direktur Utama PT Bank BPD DIY, Bambang Setiawan saat menyampaikan materi dalam talkshow bertajuk Perbankan Syariah Mengantisipasi Fenomena Disruption di acara Customer Gathering Bank BPD DIY Syariah di University Center (UC) UGM, Selasa (21/11/2017). (Harian Jogja/ Holy Kartika N.S)

Perbankan menjadi salah satu sektor yang akan terdapak langsung fenomena disrupsi

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, JOGJA-Disruption ekonomi yang mulai dihadapi Indonesia, juga dialami oleh dunia perbankan, seiring dengan beralihnya berbagai layanan dari konvensional ke digitalisasi.

Kondisi itu mencoba dibedah dalam talkshow bertajuk Perbankan Syariah Mengantisipasi Fenomena Disruption pada acara Customer Gathering Bank BPD DIY Syariah di University Center (UC) UGM, Selasa (21/11/2017).

Pertumbuhan teknologi informasi menjadi salah satu pemicu lahirnya disrupsi ekonomi dunia maupun nasional. Teknologi tersebut melahirkan banyak layanan yang kian praktis dan semakin memudahkan masyarakat dalam mengaksesnya.

Perubahan besar ini, kata Arum Kusumaningtyas, salah satu narasumber dalam talkshow tersebut, mau tidak mau mesti dihadapi masyarakat.

Bahkan, perubahan yang kian pesat itu mulai memengaruhi pola bisnis di perbankan, tak terkecuali di industri perbankan daerah.

“Disrupsi merupakan fenomena global dengan perubahan yang terjadi begitu cepat. Perbankan menjadi salah satu [sektor] yang akan terdapak langsung fenomena disrupsi ini,” ujar Arum.

Situasi tersebut mulai dipersiapkan dengan berbagai perencanaan yang tengah dilakukan BPD DIY, baik di lini syariah maupun konvensional.

Direktur Utama Bank BPD DIY, Bambang Setiawan mengungkapkan persiapan yang dilakukan bank daerah ini mengacu pada kemudahan akses dan layanan untuk para nasbahnya untuk menghadapi fenomena tersebut.

“Salah satunya digital banking, di mana nasabah akan semakin mudah mengakses layanan perbankan hanya melalui gadget yang dimiliki mereka,” ungkap Bambang.

Produk aplikasi digital banking yang kini sudah mulai diperkenalkan yakni aplikasi BPDDIYKu. Bambang mengatakan pengembangan dari aplikasi tersebut nantinya akan memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mengakses pembiayaan syariah maupun konvensional.

Aplikasi yang telah diluncurkan sejak akhir tahun 2016 itu, kata Bambang, masih akan terus dikembangkan menjadi suatu aplikasi yang mampu untuk mempermudah akses nasabah ke bank.

Sementara itu, Bambang menegaskan acara Customer Gathering Bank BPD DIY Syariah ini digelar sebagai bentuk apresiasi kepada para nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya