SOLOPOS.COM - IIustrasi (JIBI/dok)

Bank daerah di Gunungkidul perlu mencontoh strategi rentenir guna merebut konsumen

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Bank daerah didesak untuk bisa memberikan kebijakan ramah kredit usaha kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), agar pelaku UMKM tidak lagi terjerat rentenir.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gunungkidul, Budi Martono pada Senin (12/10/2015) meminta kepada bank daerah untuk dapat memberikan pelayanan semaksimal mungkin. Bahkan, bila diperlukan, perbankan harus bisa mencontoh strategi marketing yang dilakukan oleh rentenir.

Ekspedisi Mudik 2024

Mulai dari mempermudah persyaratan, mempercepat pelayanan hingga menawarkan bunga yang sangat ringan. Selain itu, juga harus berupaya melakukan jemput bola dengan mendatangi langsung para pelaku usaha kecil.

Pasalnya, Budi mengungkapkan, selama ini masih banyak pelaku UMKM yang terjerat praktik rentenir. Mereka memilih mencari modal untuk keberlangsungan usahanya kepada rentenir karena proses dan persyaratannya sangat mudah, termasuk tanpa menggunakan agunan.

Namun dampaknya, pelaku UMKM harus membayar angsuran yang bunganya cukup besar. Tentu saja hal itu sangat merugikan pelaku usaha karena keuntungan yang diperoleh lebih banyak digunakan untuk melunasi hutangnya kepada rentenir.

“Kondisi itu sangat merugikan, makanya kita minta perbankan, bisa BDG (Bank Daerah Gunungkidul) maupun BPD (Bank Pembangunan Daerah) untuk membantu permodalan pelaku UMKM,” jelasnya.

Dengan mencegah terjeratnya pelaku UMKM dalam praktik rentenir, Budi optimis kedepan dunia usaha akan terus berkembang seiring dengan menggeliatnya dunia pariwisata.

Sementara itu, Direktur BDG Gunungkidul, Rini Widiyanti mengatakan pihaknya terus memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM. Mulai dari mempermudah persyaratan hingga menawarkan bunga yang sangat rendah bagi pelaku usaha yang hendak mengajukan pinjaman.

“Bunga yang kita tawarkan cukup rendah, bervariasi tergantung lamanya pinjaman. Ada yang 0,9 persen,” ucapnya.

Sat ini, menurut Rini, sudah banyak pelaku usaha UMKM yang menjadi nasabah dari BDG. Kedepan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat dengan membuka kantor pelayanan kas di kecamatan-kecamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya