SOLOPOS.COM - Bank Bantul kegiatan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang ditujukan untuk nasabah kesejahteraan keluarga (Kesga) di Aula Bank Bantul, Rabu (15/11/2017). (Herlambang Jati Kusumo/JIBI/Harian Jogja)

Bank Bantul telah mengambil keputusan untuk memberi kredit kelompok-kelompok, terutama ibu-ibu yang belum punya usaha

Harianjogja.com, BANTUL–Bank Bantul bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat Desa gelar kegiatan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Aula Bank Bantul, Rabu (15/11/2017).

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Direktur Utama Bank Bantul, Aristini Sriyatun mengungkapkan tujuan dari kegiatan tersebut utamanya dapat mengembangkan Kredit Kesga UMKM yang saat ini sekitar 1000 kelompok. “Harapannya di tahun ini dapat berkembang pesat, mulai dari 2003 kita telah memberdayakan kelompok ini,” ujarnya.

Dia mengatakan sejak 2003 itu Bank Bantul telah mengambil keputusan untuk memberi kredit kelompok-kelompok, terutama ibu-ibu yang belum punya usaha menjadi punya usaha dan mendapat penghasilan.

Walaupun belum mendapat bantuan dari APBD. Aris menyatakan Bank Bantul terus berkomitmen untuk membesarkan UMKM. “Kami harapkan ibu-ibu yang saat ini berada di sini untuk memberi tahu tetangga juga untuk bekerjasama dengan Bank Bantul,” ujarnya.

Selain itu dia berharap dengan program tersebut Bank Bantul dapat menghilangkan rentenir yang banyak merugikan masyarakat. “Kalau bapak ibu terjerat rentenir sangat kasihan, karena apa yang telah dilakukan sia-sia dan labanya malah dinikmati rentenir tersebut,” ujarnya.

Direktur Bank Bantul, Heri Sutanto saat kegiatan tersebut menjelaskan tentang bisnis sehat diantaranya arus kas positif, modal cukup, kondisi eksternal mendukung, dipimpin wirausaha, serta memiliki agunan.

Dia juga menjelaskan terkait pengelolaan keuangan yang merupakan aspek penting bagi usaha. Menurutnya usaha apapun tanpa kemampuan pengelolaan keuangan yang baik adalah usaha yang cepat bangkrut.

UMKM menurutnya sebagian besar tidak memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha, oleh karenanya kemampuan mengelola keuangan pribadi akan berpengaruh besar terhadap pengelolaan keuangan usaha.

“Apabila UMKM dapat mengelola keuangan pribadi/keluarga dengan baik maka dia akan dapat mengelola keuangan usaha dengan baik pula,” ujar Heri.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Mahmudi mengucapkan terimakasih kepada Bank Bantul.

Dia mengungkapkan dalam kegiatan ini merupakan perwakilan yang sudah ada embrio usaha kecil namun dapat dikembangkan. “Saya berharap agar yang sudah profesional memberi pengalaman ke tetangganya,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD, Bantul, Setiya dalam acara tersebut mengatakan Kehadiran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) salah satunya Bank Bantul adalah bentuk untuk memberikan akses permodalan kepada sektor UMKM di Bantul.

“Keberadaannya diharapkan mampu memberikan kemudahan permodalan untuk tumbuh berkembangnya sektor UMKM,” ujarnya.

Setiya mengajak setiap warga untuk semangat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya. “Sekaligus menjadi tugas negara, dalam hal ini pemerintah daerah, untuk memberikan fasilitasi kepada semua warga. Terutama kelompok ekonomi lemah, melalui sektor UMKM,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya