SOLOPOS.COM - Genangan air di Sukorejo Wonogiri. Foto diambil Senin (16/2/2015). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Banjir Wonogiri masih mengintai belasan rumah di Sukorejo.

Solopos.com, WONOGIRI Sedikitnya 12 rumah penduduk di Lingkungan Sukorejo, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri rawan terendam banjir dari luapan air sungai saat saluran pelepasan atau spillway Waduk Gajah Mungkur (WGM) dibuka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, Senin (16/2/2015), air sungai di dekat perkampungan tersebut sempat meluap dan menggenangi jalan yang menghubungkan Lingkungan Sukorejo dan Kedungringin. Air itu belum sampai masuk ke rumah-rumah warga.

Ketinggian air di jalan perkampungan mencapai 5 sentimeter (cm) hingga 10 cm. Air sungai meluap lantaran pintu spillway WGM dibuka sejak pekan lalu. Meski tergenang air, jalan perkampungan itu masih bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.

Warga Lingkungan Sukorejo, Kelurahan Giritirto, Sunarto, mengatakan pada Sabtu (14/2/2015) malam, genangan air memasuki permukiman penduduk. Selain karena pintu spillway WGM dibuka, meluapnya air sungai juga dipengaruhi hujan lebat selama berjam-jam.

“Kawasan ini memang langganan bencana banjir. Jalan perkampungan selalu tergenang air apabila pintu spillway waduk [WGM] dibuka,” kata dia saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin (16/2/2015).

Sunarto mengatakan kali terakhir luapan air sungai sampai merendam rumah penduduk terjadi pada 2012 lalu. Kala itu, air sungai meluap setelah pintu spillway WGM dibuka ditambah hujan lebat selama lebih dari lima jam.

Namun, banjir terparah terjadi pada 2007. Saat itu, sebagian wilayah Kelurahan Giritirto dan Sukorejo terendam banjir. “Alhamdulillah tidak ada rumah penduduk yang terendam banjir selama dua tahun terakhir. Air luapan sungai hanya menggenangi jalan lingkungan,” ujar dia.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Sarijo. Saat air sungai meluap sampai ke rumah, warga biasanya mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat. Setelah hujan reda, warga kembali ke rumah masing-masing.

Menurut dia, rumah penduduk rawan terendam banjir lantaran terletak di pinggir sungai.

“Air sungai yang meluap susah surut apalagi jika pintu spillway WGM terus menerus dibuka. Apabila hujan yang mengguyur lebih dari tiga jam air sungai pasti meluap,” papar dia.

Di sisi lain, Kepala Divisi (Kadiv) Jasa Air dan Sumber Air (ASA) Perum Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Bengawan Solo, Winarno Susiladi, telah memasang alat early warning system (EWS) atau alat peringatan dini bencana banjir di sekitar Lingkungan Sukorejo. Apabila ketinggian air sungai bertambah signifikan, sirene EWS akan berbunyi.

“Apabila sirene EWS berbunyi warga harus mengungsi ke tempat yang aman. Bisa saja luapan air sungai merendam rumah penduduk apabila curah hujan tinggi,” kata dia terkait ancaman banjir di Wonogiri.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya