SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir Wonogiri

Banjir Wonogiri merendam sedikitnya 24 rumah.  

Solopos.com, WONOGIRI — Sedikitnya 24 rumah di Kecamatan Selogiri dan Wonogiri terendam banjir akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Wonogiri, Jumat (6/2/2015) malam. Ketinggian air yang masuk ke rumah penduduk mencapai 40-50 cm.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat (6/2/2015), hujan hujan deras turun sejak pukul 15.00 WIB. Beberapa jam kemudian, air mulai menggenangi rumah warga hingga ketinggian 40 cm. Rumah penduduk yang terendam banjir di Gemantar, Kepatihan, dan Singodutan Wonogiri.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri langsung menuju lokasi banjir untuk mengevakuasi warga. Berdasarkan data sementara dari BPBD Wonogiri, rumah penduduk yang terendam banjir terparah di Dusun Nanggan, Desa Gemantar, yakni 17 rumah, Desa Kepatihan tiga rumah, Desa Singodutan dua rumah, dan Kelurahan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri dua rumah.

Di sisi lain, hujan deras juga mengakibatkan air selokan di Lingkungan Wuryorejo RT 004/RW 001 Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, meluap pada Jumat (6/2/2015) sore.  Luapan air selokan itu menggenangi satu rumah dan merendam tiga kendaraan. Informasi yang dihimpun Solopos.com , Jumat (5/2/2015), luapan air selokan tak hanya terjadi di Wuryorejo tetapi juga di Kelurahan Wonokarto.

Seorang warga Wuryorejo, Ngadino, kepada Solopos.com, mengatakan rumah milik Hatmoko di lingkungan itu terendam air setinggi 75 sentimeter. Selain rumah air juga merendam satu unit mobil dan dua unit sepeda motor.

Ngadino mengatakan rumah Hatmoko berada di pinggir saluran air wilayah perbatasan Kelurahan Giritirto dengan Kelurahan Wuryorejo. “Curah hujan cukup tinggi sehingga lebar dan kedalaman selokan tidak mampu menampung air. Akibatnya air meluap dan merendam rumah warga,” ujar dia.

Di Kelurahan Wonokarto, pedagang di kios Pasar Wonokarto, Jarot, mengatakan hujan deras menyebabkan jalan sebelah barat gedung SMAN 2 Wonogiri berubah jadi sungai sedangkan selokan di dekat Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispertan TPH) meluap. “Air luapan dari selokan masuk ke rumah warga,” jelas dia.

Saat ditanya lebih detail, Jarot tak menyebutkan berapa jumlah rumah yang terendam. Terpisah, Komandan Operasional SAR Wonogiri, Ashari Wisnu, mengatakan jalan beraspal di dekat SMAN 2 Wonogiri menjadi sungai.

“Air hampir masuk ke rumah penduduk. Meluapnya air disebabkan selokan tak mampu menampung air hujan. Kami berharap setelah ini selokan diperlebar dan diperdalam,” ujar dia.

Wisnu mengatakan satu regu SAR juga dikirim ke Dusun Traman, Desa Pare, Selogiri untuk membantu warga menangani bencana tanah longsor, Jumat (6/2/2015). Sedangkan dua regu lainnya dikirim ke Kelurahan Kaliancar untuk menangani banjir di belakangan Mapolsek Selogiri.

“Ketinggian air mencapai 30 cm sampai 75 cm. Saat ini anggota SAR masih mendata rumah warga yang terkena banjir,” jelas dia.

Di sisi lain, hujan deras kemarin menambah ketinggian air Waduk Gajah Mungkur (WGM) meningkat tapi tak terlalu signifikan. Ketinggian air WGM pada Jumat sore  bertambah 1 sentimeter (cm) dibanding sehari sebelumnya. Kini, ketinggian air WGM mencapai 135,41 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kepala Divisi (Kadiv) Jasa Air dan Sumber Air (ASA) Perum Jasa Tirta I Wilayah Bengawan Solo, Winarno Susiladi, mengatakan ketinggian air WGM pada Kamis (5/2/2015) mencapai 135,40 mdpl.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya