SOLOPOS.COM - Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat jumpa pers dengan wartawan di ruang rapat Bupati Sragen, Kamis (20/2/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 65 orang berstatus dalam pemantauan atau ODP terkait corona di Sragen karena berisiko tinggi terinfeksi virus corona (Covid-19). Mereka merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari luar negeri.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menginstruksikan paramedis dan dokter di 25 puskesmas untuk memantau secara harian kondisi kesehatan mereka. Data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen menunjukkan jumlah ODP awalnya 11 orang, kini melonjak menjadi 65 orang di hampir 20 kecamatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka baru pulang dari Korea Selatan, Arab Saudi, Hong Kong, Taiwan, Malaysia, Singapura, Belanda, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat. Bupati memprediksi dalam 2-3 hari ke depan banyak TKI asal Sragen yang pulang kampung karena tempat kerja mereka juga diliburkan.

Jokowi Jalani Tes Corona: Hasilnya Tanyakan ke yang Ngetes!

“Seperti semalam ada rombongan dua bus yang baru pulang dari Bali di Masaran. Ada juga pelajar yang habis studi tour ke Bali yang baru pulang. Mereka sebenarnya ODP tetapi kami bicara orang yang berisiko tinggi terkena Covid-19 [virus corona], seperti warga yang baru datang dari luar negeri. Petugas puskesmas harus siap,” ujar Yuni, sapaan Bupati, saat ditemui wartawan di Rumdin, Senin (16/3/2020).

Yuni menjelaskan pantauan ODP corona di Sragen selama 14 hari itu terhitung sejak mereka tiba dari luar negeri di daerah masing-masing. Dia mengatakan mereka harus dicek kesehatannya setiap hari, seperti mengecek suhu tubuh, keluhan mereka, gejalanya, dan seterusnya. Bila ada keluhan panas, ujar Bupati, pemantauan lebih intensif.

Presiden Jokowi: Belum Ada Pikiran Lockdown

“Pemantauan ini dilakukan secara daily [harian] dan petugas yang datang ke rumah warga, bukan warga yang datang ke puskesmas. Saya apresiasi kepada para perawat dan dokter,” ujarnya.

Tak Masuk RS

Bupati menjelaskan sampai hari ini belum ada laporan ODP corona di Sragen yang sampai masuk rumah sakit. Dia menjelaskan setiap hari data ODP didata. Yuni mengajak DKK untuk evaluasi untuk pemantauan. Yuni juga meminta organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya untuk sosialisasi pada daerah binaan.

Yuni meminta kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk ikut menenangkan masyarakat. Yuni juga bersilaturahmi ke ustaz dan ustazah agar saat ceramah diselipkan pesan kewaspadaan terhadap virus corona.

Jokowi Dituding Lepas Tanggung Jawab Tangani Wabah Corona, Ini Penjelasan Istana

“Seluruh elemen masyarakat wajib bergotong-royong untuk mencegah virus ini. Semoga kita bisa melalui ini dengan baik dan kondusivitas daerah tetap terjaga,” harapnya.

Terpisah, Kepala DKK Sragen Hargiyanto mengatakan jumlah ODP berisiko corona di Sragen yang tercatat sebanyak 65 orang. Dia mengatakan mereka statusnya TKI dari sejumlah negara di luar negeri. Hargiyanto mengatakan puskesmas memang lebih aktif mendata di daerah wilayah kerja masing-masing dan melaporkan ke DKK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya