SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Sejumlah desa di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur, diterjang banjir bandang, Rabu (6/3/2019), akibat meluapnya sungai di wilayah setempat. Dampak banjir, puluhan hektare tanaman padi, palawija, juga jalan poros kecamatan terendam air.

“Banjir bandang yang melanda di Kecamatan Kepohbaru, disebabkan meluapnya Sungai Kerjo,” kata Mantri Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (SDA) Bojonegoro Gatot Wibisono, di lokasi kejadian banjir, Rabu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia menerangkan hujan deras yang terjadi sehari lalu, mengakibatkan Kali Kerjo tidak mampu menampung air hujan, sehingga airnya meluap hingga menerjang Desa Tlogorejo, Blongsong, dan Sumbergede.

“Saya saat ini masih melakukan pendataan tanaman padi yang terendam banjir. Di Desa Tlogorejo dan Blongsong, saja tanaman padi yang terendam air banjir puluhan hektare,” katanya seraya menambahkan tanaman padi di dua desa itu yang terendam air banjir rata-rata usianya 50-60 hari.

Selain itu, lanjut dia, genangan air banjir juga merendam jalan poros Kecamatan Kepohbaru menuju Kecamatan Baureno di sejumlah lokasi.

“Ada beberapa lokasi jalan poros kecamatan yang terendam air banjir. Ketinggiannya berkisar 10-15 centimeter sehingga kendaraan masih bisa lewat,” tuturnya.

Mantri Pengairan Dinas PU SDA Kecamatan Sukosewu, Imam Musholini, juga menyatakan banjir bandang juga menerjang Desa Sidodadi, Sumberjokidul, Duyungan, dan Sukosewu, Kecamatan Sukosewu, akibat meluapnya Kali Pacal.

“Tanaman padi yang diterjang banjir bandang di sejumlah desa luasnya sekitar 20 hektare,” ucapnya.

Namun, menurut Imam, juga Gatot, banjir bandang yang melanda di wilayah setempat hanya merendam tanaman padi dan jalan desa, juga jalan poros kecamatan, akan tetapi air banjir tidam masuk ke pemukiman warga.

“Di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, banjir bandang yang airnya bercampur lumpur sempat menerjang 32 rumah warga dengan ketinggian sekitar 0,50 meter,” kata Kepala Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Pardi.

Di desanya, lanjut dia, banjir bandang disebabkan meluapnya Kali Gandong, terjadi dua kali, Selasa (5/3/2019) pukul 17.00 WIB dan pukul 22.00 WIB.

Selain menerjang pemukiman warga, kata dia, banjir bandang juga menerjang jalan provinsi Bojonegoro-Nganjuk sepanjang sekitar 700 meter dengan ketinggian 0,50 meter.

“Jalan provinsi Bojonegoro-Nganjuk di desa kami semalam sempat macet tidak bisa dilalui kendaraan sekitar 2 jam lebih” ucapnya.

Berdasarkan pantauan, banjir bandang juga melanda Desa Selogabus, Margorejo, Kecamatan Parengan, Tuban dan Desa Sumberjpkentong, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, akibat meluapnya Kali Kening.

Banjir merendam tanaman padi, palawija dan sebagian jalan desa, dan memasuki pekarangan rumah warga.

“Di desa kami tanaman padi yang siap panen terendam air banjir cukup luas,” kata seorang warga Desa Selogabus, Kecamatan Parengan, Kastari. 

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya