SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang tenggelam.(GhanaCrusader.com)

Banjir yang menerjang Gorontalo menyeret 7 anak dan 3 di antaranya tewas.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bencana banjir kembali terjadi di Kelurahan Hutuo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Minggu (30/10/2016). Banjir menyebabkan tujuh anak yang sedang mandi di sungai terseret banjir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari ketujuh anak tersebut, tiga di antaranya meninggal dunia akibat hanyut. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan hujan lebat disertai petir dan angin kencang makin sering terjadi seiring datangnya musim hujan.

“Minggu (30/10/2016) sekitar pukul 15.30 Wita, 7 orang anak-anak sedang mandi di sungai di Kelurahan Hutuo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, tiba-tiba datang arus sungai yang sangat deras akibat banjir kiriman dari hulu sungai,” ujarnya, Minggu (30/10/2016) malam.

Menurutnya. tujuh anak-anak terseret arus sungai. Namun saat itu empat anak berhasil berpegangan rumput yang tumbuh di pinggir sungai. Sedangkan tiga anak lainnya tidak sempat berpegangan karena arus sungai sangat deras sehingga hanyut hingga ke Danau Limboto.

“Mengetahui hal ini masyarakat yang ada di sekitar sungai mencari korban. Tim SAR gabungan bersama masyarakat berhasil menemukan korban di Danau Limboto dalam kondisi sudah meninggal dunia pada pukul 17.45 Wita,” ujarnya.

Tiga korban meninggal dunia adalah Abi Rasya Kinasi, 10; Aldo Rahmat, 10; dan Adrian Jabi, 10. Sedangkan empat anak yang selamat adalah Dimas Pai, 12; Hafid Doke, 11; Nur Cholis, 11; dan Alif, 11. Mereka adalah siswa dan warga Kelurahan Hutuo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Ketiga korban meninggal saat ini masih di Rumah Sakit Umum Dr. MM Dunda Gorontalo.

Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya terkait meningkatnya curah hujan. Hujan ekstrem berpotensi tinggi terjadi. “Orangtua hendaknya mengawasi anak-anak untuk tidak melakukan aktivitas bermain di sekitar sungai di saat cuaca mendung dan hujan,” tegasnya. Pasalnya, banyak kejadian korban hanyut sungai akibat ketelodoran kurangnya pengawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya