SOLOPOS.COM - Beberapa warga Dukuh Mojo RT 002/RW 005, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, membersihkan teras rumah yang tergenang air, Selasa (24/1/2017). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Banjir Sukoharjo, rumah warga sering kali digenangi air luapan selokan selama lima tahun terakhir.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sedikitnya 20 rumah warga Dukuh Mojo RT 002/RW 005, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, hampir tiap hari tergenang air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Air itu diduga berasal dari saluran atau selokan yang posisinya lebih tinggi dari pelataran rumah dan diduga pampat. Walau genangan air sering terjadi, warga hanya bisa pasrah. Ketinggian air itu biasanya sampai setinggi mata kaki orang dewasa dan dibiarkan begitu saja.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Selasa (24/1/2017), air menggenang di teras rumah dan warga tak berupaya membuangnya. Volume air saluran di sebelahnya setinggi talut dan hampir meluber ke jalan beraspal.

Warga setempat, Sugi, 48, bercerita air biasanya mulai menggenangi jalan kampung dan teras rumah sekitar pukul 03.00 WIB. “Genangan air selalu ada tetapi setinggi mata kaki. Genangan air seperti ini sering terjadi sejak lima tahun lalu,” kata Sugi.

Dia mengatakan warga tak mau bersusah payah mengeringkan atau membuang air genangan tersebut karena selang beberapa jam kemudian biasanya surut sendiri. Sugi mengatakan genangan air justru tidak terjadi saat hujan deras. Dia menduga luapan air berasal dari saluran Waduk Mulur, Kecamatan Bendosari.

Warga Mojo lainnya, Sri, 42, berharap saluran air di wilayah itu segera diperbaiki. Menurut dia, perbaikan saluran menjadi kunci penyelesaian genangan di Dukuh Mojo.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Suprapto, meminta masyarakat peduli lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke saluran air dan sungai. Dia mengakui kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya masih minim.

“Kami berharap masyarakat bergotong-royong melakukan kerja bakti membersihkan sampah di saluran sekitar agar lingkungan tak lagi menjadi langganan genangan air.”

Suprapto menduga genangan air disebabkan tersumbatnya saluran air. “Banyak faktor penyebab tersumbatnya saluran. Selain sampah juga meningkatnya sedimen.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya