SOLOPOS.COM - Pengguna jalan menuntun sepeda motor yang mogok saat terjadi banjir di Jl. Jenderal Sudirman, Sukoharjo, Kamis (24/11/2016) malam. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Banjir Sukoharjo, kawasan kota Sukoharjo kebanjiran setelah hujan deras.

Solopos.com, SUKOHARJO — Hujan lebat membuat air saluran irigasi sekunder Colo Timur kembali meluap dan menggenangi Jl. Jenderal Sudirman (Jensud), Kamis (24/11/2016) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain menggenangi ruas jalan protokol itu, luapan air saluran irigasi itu juga merendam halaman Kantor Setda Sukoharjo.

Pantauan Solopos.com, air saluran irigasi sekunder Colo Timur mulai meluap ke Jl. Jensud mulai dari depan Kantor Setda Sukoharjo sampai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Dompilan pada pukul 19.00 WIB.

Ketinggian air yang menggenangi Jl. Jensud mencapai betis orang dewasa. Sebuah mobil patroli polisi lalu lintas tampak siaga di lokasi banjir. Petugas dibantu warga setempat mengatur arus lalu lintas baik dari selatan maupun utara. Tak sedikit sepeda motor yang mogok saat melewati Jl. Jensud.

Seorang warga Dusun Dompilan, Kelurahan Jombor, Kecamatan Bendosari, Tarmono, 38, mengatakan curah hujan tinggi mengakibatkan air saluran irigasi sekunder Colo Timur meluap dan menggenangi ruas jalan protokol. Luapan air dari saluran irigasi sekunder Colo Timur kian tinggi lantaran hujan tak kunjung reda hingga malam.

“Hujan lebat turun mulai sore hari. Kala itu, air saluran irigasi belum meluap ke ruas jalan. Air saluran irigasi mulai meluap sekitar pukul 19.00 WIB,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis malam.

Kali terakhir, banjir menggenangi Jl. Jensud pada Februari lalu. Kala itu, luapan air saluran irigasi sekunder Colo Timur merendam ruas jalan, puluhan rumah penduduk, dan pertokoan.

Saat air saluran irigasi meluap, warga setempat memblokade jalan masuk perkampungan. Mereka berjaga di jalan perkampungan sembari membantu pengguna sepeda motor yang kendaraannya mogok.

“Saya kira sudah tak ada lagi banjir di Jl. Jensud karena kali terakhir Februari lalu. Ternyata sekarang air saluran irigasi Colo Timur kembali meluap setelah dibangun city walk. Proyek itu kan menutup saluran irigasi akibatnya ya begini [banjir],” papar dia.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Ahmad, 35. Warga waswas banjir akan kembali merendam puluhan rumah penduduk seperti pada awal 2016. Dia tak ingin kampungnya yang dahulu bebas genangan air kini berubah menjadi langganan banjir saat musim penghujan.

“Kalau memang pemicu utama banjir adalah proyek city walk. Konstruksi bangunan harus diubah agar tak berdampak pada masyarakat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya