Sebanyak 148 rumah di Sragen tergenang banjir.
Solopos.com, SRAGEN—Bencana banjir akibat hujan deras dan luapan anak Sungai Bengawan Solo melanda 17 wilayah di lima kecamatan di Kabupaten Sragen pada Rabu (21/2/2018) malam. Banjir tersebut mengakibatkan air memasuki 148 rumah, Kamis (22/2/2018) pagi.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen masih melakukan assesment di sejumlah lokasi bencana. Kepala BPBD Sragen Dwi Sigit Kartanto saat dihubungi Solopos.com, Kamis pagi, menyampaikan laporan bencana banjir terjadi di 17 lokasi yang menyebar di wilayah Kecamatan Karangmalang, Ngrampal, Sidoharjo, Masaran, dan Kalijambe.
Dia merinci jumlah rumah yang tergenang air karena banjir itu per wilayah. Jumlah rumah yang tergenang air akibat banjir, ujar dia, sebanyak 148 rumah. (baca: BANJIR SRAGEN : Belasan Rumah Warga Tanjungsari Tergenang Air Luapan Selokan)
“Hingga Kamis pagi ini, kami masih memantau lokasi setelah kejadian banjir semalam. Perkembangan wilayah juga dipantau mengingat debit air Sungai Bengawan Solo masih cukup tinggi. Patroli wilayah dilanjutkan untuk memantau perkembangan dan dampak yang ditimbulkan dari tingginya debit air Bengawan Solo,” ujarnya.
Dia menjelaskan banjir di sejumlah wilayah itu terjadi karena hujan deras dengan durasi selama 2,5 jam dan luapan air Sungai Mungkung dan Bengawan Solo. Dia menyampaikan kondisi hingga Kamis pagi sudah kembali normal. Masyarakat yang terkena dampak kemudian bekerja bakti membersihkan rumah masing-masing. Genangan air di dalam rumah mulai surut sejak Kamis pukul 02.00 WIB.
Sigit menyampaikan banjir di wilayah Wirun, Desa/Kecamatan Sidoharjo, Sragen, mengakibatkan 32 rumah warga tergenang air pada Rabu, pukul 22.00 WIB. Rumah yang paling parah dampaknya, adalah milik Abdul Mustaqim karena separuh dapurnya hanyut terseret arus air dan separuh peralatan AC juga ikut hanyut.
“Dampak yang kedua mengenai rumah Parti Demang karena merusak dapur,” katanya.
Selain banjir, Sigit juga menyampaikan adanya pohon tumbang di wilayah Bangun Asri, Plumbungan, Sragen dan tanah longsor di Dukuh Ngargorejo RT 003, Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Sragen. Dia mengatakan tanah longsor di Bukuran itu mengenai satu rumah warga. Dia menafsir kerugian material akibat tanah longsor senilai Rp2 juta.
Rekapitulasi Dampak Banjir di Sragen, Rabu (21/2/2018) Malam
No Lokasi bencana Korban
1 Dukuh Margomulyo RT 040, Desa Puro, Karangmalang, Sragen 2 rumah
2 Dukuh Bangunrejo, Kelurahan Plumbungan, Karangmalang 5 rumah
3 Kampung Plumbungan Indah, Plumbungan, Karangmalang 30 rumah
4 Dukuh Wirun, Kleco, Kranggan, Tlobongan, Sidoharjo 24 rumah
5 Dukuh Ngrowo, Desa Pilangsari, Ngrampal 0 rumah
6 Dukuh/Desa Bener, Ngrampal 0 rumah
7 Dukuh Bendungan, Desa Pilangsari, Ngrampal 0 rumah
8 Dukuh Gelangan RT 013 + Dawungan RT 021, Dawungan, Masaran 11 rumah
9 Dukuh Ngasinan Wetan RT 025, Desa Gebang, Masaran 4 rumah
10 Dukuh Ngunut RT 022-024, Desa Gebang, Masaran 12 rumah
11 Dukuh/Desa Krikilan RT 010, Masaran 9 rumah
12 Dukuh Bapang, Desa Bukuran, Kalijambe 3 rumah
13 Dukuh Kalibening RT 028, Kroyo, Karangmalang 2 rumah
14 Dukuh Ngampunan RT 019, Kebonromo, Ngrampal 1 rumah
15 Dukuh Kedung Bulus RT 022, Desa Krebet, Masaran 21 rumah
16 Dukuh Craken RT 021 dan RT 023, Desa Krebet, Masaran 24 rumah
17 Dukuh/Desa Pilangsari, Ngrampal 0 rumah
Total rumah yang terdampak 148 rumah
Sumber: BPBD Kabupaten Sragen (trh)