SOLOPOS.COM - Banjir menggenangi jalanan, halaman dan permukiman warga Dusun Bener, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Sabtu (27/2) malam. Sementara itu, kalangan remaja memanfaatkan banjir untuk bermain. (M Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Banjir di Sragen kembali terjadi malam ini.

Solopos.com, SRAGEN — Hujan deras yang mengguyur Sragen mengakibatkan tiga dusun di tiga desa di Kecamatan Ngrampal, Sragen, terendam banjir, Sabtu (27/2/2016) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tiga dusun yang dilanda banjir tersebut adalah Ngrowo (Desa Pilangsar), Bener (Desa Bener) dan Ngapunan (Desa Kebonromo). Jalan kampung di tiga dusun itu tergenang banjir dengan ketinggian antara 30 cm hingga 130 cm. Di Dusun Ngrowo, luapan banjir dari kali yang melintasi perkampungan setempat menggenangi tujuh rumah.

Warga sekitar berusaha membuat bendungan dari bahan karung plastik berisi tanah guna mencegah air masuk rumah. Meski demikian, makin malam ketinggian air semakin naik. ”Permukaan air lebih tinggi daripada permukaan lantai rumah saya. Kalau tidak dibendung, rumah saya bisa jadi kolam. Sudah dibendung saja masih banyak air yang masuk. Jadi, saya harus kerja keras untuk mengurasnya,” kata Sunarto, 50, warga setempat saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Ketua RT 001, Dusun Ngrowo, Sutikno, mengatakan banjir mulai menggenangi permukiman sekitar pukul 17.30 WIB atau beberapa saat setelah hujan reda. Hingga pukul 20.00 WIB, belum ada tanda-tanda air akan surut. Menurutnya, ini adalah banjir kedua yang terjadi dalam sepekan terakhir. ”Banjir pertama terjadi pada Selasa (23/2/2016) malam. Namun, saat itu banjirnya datang pada pukul 20.00 WIB,” terang Sutikno.

Banjir tersebut merupakan luapan dari Kali Ngrowo. Kali ini menampung aliran air dari area persawahan di Kecamatan Ngrampal dan Kecamatan Sambirejo. Menurutnya, pada tahun-tahun sebelumnya belum pernah terjadi banjir. Dia tidak tahu mengapa pada musim hujan kali ini kampungnya tiba-tiba menjadi langganan banjir.

Sementara itu, ketinggian air di jalan kampung di Dusun Bener mencapai sekitar 130 cm. Jalanan kampung yang banjir itu menjadi arena bermain anak-anak. Air juga menggenangi halaman dan emperan rumah warga sekitar. ”Air di jalan kampung memang tinggi sehingga tidak bisa dilewati sepeda motor. Namun, belum ada yang sampai menggenangi bagian dalam rumah. Jadi, sementara ini tidak ada warga yang mengungsi,” kata Suparto, 39, warga setempat.

Selain menggenangi permukiman warga, air juga menggenangi tanaman padi di area persawahan seluas sekitar 7 haktare. ”Sebagian besar tanaman padi sudah dipanen. Masih ada sekitar 7 hektare yang belum dipanen dan tergenang banjir. Mudah-mudahan air cepat surut supaya tanaman padi tidak membusuk,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya