Banjir Soloraya terjadi di kawasan bantaran Sungai Bengawan Solo.
Solopos.com, SOLO — Selain genangan di ruas-ruas jalan utama di Kota Solo, banjir juga menyebabkan ratusan rumah di Kota Solo tergenang. Terutama rumah-rumah di bantaran Sungai Bengawan Solo.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Ratusan keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Kondisi Pos Pintu Air Jurug hingga Minggu (19/6/2016) pagi meningkat tajam dengan status Siaga III atau Siaga Merah, ketinggian di pintu air Jurug mencapai 9,51 meter.
Baca Juga:
Jurug Siaga Merah
Rumdin Bupati Sukoharjo Kebanjiran
Monumen Pers Bak Sungai
Genangan setinggi ban moto, hindari jalan ini
Banjir Karanganyar
Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Kodim 0735/Surakarta ratusan pengungsi sejak Sabtu (18/6/2016) sudah ke menyelamatkan diri bersama barang-barang pentingnya.
Berikut ini sebaran pengungsi di Kota Solo:
Sebanyak 35 rumah yang dihuni 50 keluarga di Joyontakan, Serengan tergenang setengah meter. Warga mengungsi ke Masjid An Nikmah Joyontakan.
Sebanyak 60 rumah yang dihuni 80 keluarga di Gandekan, Jebres tergenang 30 sentimeter, warga diungsikan ke tanggung Bengawan Solo.
Sebanyak enam rumah yang dihuni 10 keluarga di Kampung Sewu, Jebres terendam air setinggi 20 sentimeter. Warga diungsikan ke tanggul Bengawan Solo.
Di Sangkrah, Pasar Kliwon sebanyak 70 rumah dihuni 70 keluarga tergenang air setinggi setengah meter. Warga diungsikan ke tanggul Bengawan Solo.
Hingga berita ini diturunkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo dan aparat kelurahan dibantu anggota Koramil membantu pengungsi memindahkan barang. Meski pompa air telah bekerja maksimal, namun debit air yang tinggi membuat kondisi sulit teratasi.