SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir (JIBI/Bisnis/Dok.)

Banjir Soloraya belum berhenti mengancam kawasan yang dekat dengan aliran sungai.

Solopos.com, SUKOHARJO — Bencana banjir belum berhenti membayangi wilayah potensi banjir di dua kecamatan di Sukoharjo. Hujan selama tujuh jam pada Jumat (24/4/2015) mengakibatkan air di anak Sungai Samin meluap dan menggenangi lebih dari 50 rumah di tiga desa di Grogol dan Mojolaban, Sabtu (25/4/2015) pagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain mengakibatkan genangan air, hujan juga mengakibatkan satu dapur rumah warga Beton Kulon, Ngombakan, Polokarto, roboh. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Banjir melanda Dukuh Gadingan, Desa Gadingan, dan Dukuh Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban.

Selain itu, banjir juga melanda di Dukuh Nusupan, Desa Kadokan, Grogol. Banjir paling parah terjadi di Dukuh Kesongo, Desa Tegalmade.

Kaur Kesra Desa Tegalmade, Budi Setiyoko, saat ditemui Solopos.com di Dukuh Kesongo menginformasikan banjir di Kesongo disebabkan luapan air dari Sungai Dudan di dekat dukuh setempat. Air mulai masuk perkampungan Jumat pukul 22.00 WIB.

Hujan yang tak kunjung berhenti membuat air terus meluap. Genangan air pun semakin tinggi hingga menggenangi rumah warga RT 001/RW 002. Di lokasi lebih tinggi, yakni RT 004/RW 002, air hanya menggenai pekarangan rumah.

Sebanyak 25 unit rumah warga RT 001 terendam setinggi lutut orang dewasa. Lebih dari 80 warga mengungsi dan belasan ternak diungsikan ke lokasi yang lebih aman. Setelah genangan surut mereka kembali ke rumah masing-masing. “Ketinggian air di dataran paling rendah dekat Sungai Dudan mencapai 1,5 meter,” kata Budi.

Pemerintah desa setempat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mendirikan dapur umum. Ibu-ibu warga sekitar memasak untuk memenuhi kebutuhan makanan 210 warga korban banjir di dua RT tersebut. Menurut Budi banjir kali itu lebih parah dari banjir pada Kamis (23/4/2015) lalu.

Dua hari sebelumnya ketinggian air di dataran paling rendah 1,25 meter. Selain itu banjir lebih cepat surut dan benar-benar tak terendam pada pukul 11.00 WIB. “Sedangkan banjir hari ini [Sabtu] air baru surut pukul 13.00 WIB,” imbuh Budi.

Dia mengatakan banjir kali itu merupakan banjir kali keenam sejak Januari lalu. Banjir disebabkan elevasi Sungai Bengawan Solo yang tinggi sehingga tidak dapat menampung limpahan air dari Sungai Samin. Kondisi itu menyebabkan pintu air di ujung anak Sungai Samin, seperti Sungai Dudan, menutup secara otomatis. Alhasil air di Sungai Dudan meluap.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sukoharjo, Margono, menyampaikan selain di Kesongo, banjir juga terjadi di Gadingan, Mojolaban, dan Nusupan, Grogol. Namun banjir di dua lokasi tersebut hanya menggenangi jalan dan pekarangan rumah warga. Banjir di Nusupan menggenangi lebih dari 20 unit rumah warga.

“Hujan kemarin [Jumat] juga mengakibatkan dapur rumah di Polokarto roboh. Penghuninya, Pak Jumino sekeluarga, selamat. Roboh karena bangunan dapur sudah berusia puluhan tahun,” kata Margono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya