SOLOPOS.COM - Anggota TNI dari Grup 2 Kopassus, dan Kodim 0735/Solo, dibantu warga bekerja bakti membersihkan sampah yang terbawa banjir di kawasan pintu air Butuh, Gandekan, Jebres, Solo, Senin (20/6/2016). Pembersihan sampah yang menumpuk di kawasan tersebut untuk antisipasi agar tidak mengganggu kinerja pompa air pengendalian banjir. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Banjir Solo menyebabkan sekitar 60 ton sampah penuhi sejumlah sungai di Solo.

Solopos.com, SOLO–Hujan yang mengguyur Solo pada Sabtu (18/6/2016) sore hingga Minggu (19/6/2016) dini hari menyebabkan banjir yang merendam ratusan rumah. Tak hanya itu, sekitar 60 ton sampah juga mengenangi anak Sungai Bengawan Solo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Menurut Koordinator Rumah Pompa dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Solo, Purwoko, ketika banjir ia sudah menghanyutkan sekitar 25 meter kubik atau 32,5 ton. Pada Sabtu malam ia menghanyutkan 20 meter kubik atau sekitar 26 ton dan pada Minggu sebanyak lima meter kubik atau 6,5 ton.

“Waktu banjir beberapa lalu, tinggi air di Kali Wingko Joyotakan mencapai lebih dari empat meter dengan tumpukan sampah mencapai 25 meter kubik dalam dua hari. Ada yang berupa sampah pohon pisang, tanaman bambu, kasur, plastik, dan sampah rumah tangga lainnya. Sampah itu kami hanyutkan ke Kali Tanggul yang menuju Sungai Bengawan Solo agar tidak menyumbat pintu air,” katanya saat ditemui Solopos.com di rumah pompa Joyotakan, Jumat (24/6/2016).

Ia menyatakan sampah itu terpaksa dihanyutkan ke Sungai Bengawan Solo karena tidak ada alat berat. Bahkan, saat ini ia masih menghanyutkan sampah sekitar tiga meter kubik atau 3,9 ton setiap tiga hari sekali. Pembuangannya dengan sistem buka tutup pintu air ketika air sudah mencapai satu meter. Hal itu agar sampah tidak menyumbat pintu air di Joyotakan.

“Hampir setiap tahun kondisinya pasti seperti itu. Kalau ada banjir air, pasti ada banjir sampah. Imbauan atau tulisan “jangan membuang sampah di sungai” tetap tidak efektif karena hal itu sudah membudaya di masyarakat,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Hasta Gunawan, mengatakan saat ini petugasnya masih membersihkan sampah di kawasan bantaran sungai di Solo. “Di pintu air Demangan dan Urban Forest banyak sampah yang tertinggal pasca banjir. Mulai Senin [20/6/2016] hingga saat ini kami sudah mengangkut sampah sebanyak delapan truk. Dari total sampah sekitar 12 truk dengan masing-masing berkapasitas 2,5 ton,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Ia menyatakan mayoritas sampah itu berupa ranting pohon. Ia juga menyebut jika tanaman di Urban Forest banyak yang hanyut. Di tumpukan sampah itu juga ada bangkai hewan yakni dua ekor babi, satu ekor sapi, dan empat ekor ayam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya