Banjir Solo surut namun warga masih mengungsi.
Solopos.com, SOLO — Warga bantaran Sungai Bengawan Solo di wilayah Kelurahan Sangkrah dan Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Rabu (30/11/2016), bertahan di pengungsian meski banjir yang menggenangi rumah mereka telah surut.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pantauan Untuk diketahui, warga bantaran mulai mengungsi sejak volume air Sungai Bengawan Solo naik, Senin (28/11/2016) malam. Seorang warga bantaran Sungai Bengawan Solo, wilayah RT 005/RW 013 Sangkrah, Samid, 46, mengaku khawatir volume air Sungai Bengawan Solo tiba-tiba naik hingga menggenangi rumah warga. “Warga belum berani pulang. Cuaca belum begitu cerah. Air Sungai Bengawan Solo juga masih cukup tinggi meski tidak separah kemarin [Senin-Selasa]. Sementara kami bertahan dahulu di tanggul. Barang-barang sudah kami amankan semuanya. Beberapa barang ternyata hanyut terbawa arus Sungai Bengawan solo,” kata Samid di tanggul Sungai Bengawan Solo. Warga bantaran Sungai Bengawan Solo lainnya di wilayah RT 005/RW 013 Sangkrah, Triono, 25, mengaku belum berniat kembali ke rumah karena khawatir jika volume air Sungai Bengawan Solo kembali meluap. Sementara itu, Bendahara II Sibat Semanggi, Lilik Ruly Wiyati, 44, mengabarkan hampir seluruh warga bantaran masih mengungsi di tanggul maupun di rumah warga di balik tanggul hingga Rabu siang.
Dia menyebut Sibat Semanggi tetap memberikan bantuan makanan berupa nasi bungkus ke pengungsi pada Rabu pagi dan siang.