SOLOPOS.COM - Kondisi Joyotakan Solo, Minggu (19/6/2016). (Burhan A/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SERENGAN – Ratusan warga Joyontakan, Serengan mengungsi di sepanjang jalan raya Solo-Sukoharjo atau Jl. Brigjen Sudiarto, Minggu (19/6/2016) pagi. Banyaknya warga yang mengungsi akibat rumah mereka terendam banjir mengakibatkan jalan macet.

Pantauan Solopos.com, Mniggu, ketinggian air di  rumah pompa Joyontakan mencapai 5 meter akibat meluapnya Sungai Jenes dan Kaliwingko, Sukoharjo pada pukul 07.00 WIB. Kondisi itu mengakibatkan air meluap hingga ke rumah warga melalui pintu air dan selokan.
Meluapnya Sungai Kaliwingko juga merendam rumah warga Joyontakan kawasan Tanjunganom. Kantor Kelurahan Joyontakan dan dua puskesmas pembantu (Pustu) di Joyontakan ikut terendam air setinggi 1 meter.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Seorang warga Joyotakan, Prapti, mengatakan air mulai masuk ke rumah warga pukul 03.30 WIB dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Air bertambah banyak pada pukul 05.00 WIB dengan ketinggian air mencapai 1 meter dan masih bertahan hingga pukul 14.00 WIB.
“Kami terpaksa mengungsi di pinggir jalan karena tempat pengungsian di kelurahan tidak cukup,” ujar Prapti kepada Solopos.com, Minggu.

Ia mengatakan awalnya hanya ada 50 kepala keluarga (KK) yang mengungsi di kelurahan. Banjir melus merendam ratusan rumah warga sehingga warga langsung mengungsi di pinggir jalan.

Sementara itu, Penjaga Pintu Air Joyontakan, Purwoko, mengatakan pompa air Joyontakan mulai dinyalakan pada Minggu dini hari pukul 02.00 WIB untuk mempompa air dari Kaliwingko dibuang ke Sungai Jenes. Namun, karena air di Sungai Bengawan Solo masih tinggi penyedotan air tidak maksimal.

“Kami membuka tiga pintu air di Joyontakan karena kondisi air sangat banyak. Prediksi ketinggian air 5 meter di pintu Joyontakan bertahan lama karena air Sungai Bengawan Solo masih tinggi,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Kelurahan Joyontakan, Serengan, Bambang mengatakan total ada 2.500 KK warga yang terkena dampak melupanya Sungai Jenes dan Kaliwongo. Warga mengungsi di dua lokas yakni Masjid Anni’Mah, Joyontakan dan toko kayu Jati Agung.

“Sebanyak 2.500 KK yang terkena dampak banjir tersebut tersebar di 32 RT [Rukun Warga] dan 6 RW [Rukun Warga]. Sampai pukul 16.00 WIB ketinggian air masih 1 meter,” kata Bambang saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Bambang mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian banjir. Warga bersama petugas Linmas berjaga memantau rumah warga yang kosong setelah ditinggal mengungsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya