SOLOPOS.COM - Warga mengungsi di pendapa Kantor Kelurahan Gandekan, Jebres, Solo, Minggu (19/6/2016). Kantor Kelurahan Gandekan digunakan warga dari delapan RT untuk mengungsi karena rumah tergenang banjir. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Banjir Solo ditangani Pemkot dengan membuka lima posko bencana.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membuka lima posko bencana. Posko didirikan terkait penyaluran bantuan logistik bagi para korban bencana banjir di Kota Bengawan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan data dihimpun dari berbagai sumber, jumlah korban banjir di Kota Solo mencapai 8.153 KK. Mereka tersebar di 15 kelurahan di empat kecamatan di Solo. Banjir merendam rumah warga pada Sabtu (18/6/2016) malam, setelah Solo diguyur hujan deras selama berjam-jam.

Hingga Minggu (19/6/2016) malam, ribuan warga masih bertahan di lokasi pengungsian yang tersebar di berbagai lokasi, seperti tanggul Sungai Bengawan Solo, Pendapa Kelurahan, emperan toko, tempat ibadah dan lain sebagainya.

Pemkot bersama Muspida menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait penanganan bencana banjir di Balai Kota, Minggu (19/6/2016) petang. Rakor dipimpin langsung Wakil Wali Kota (Wawali) Solo Achmad Purnomo diikuti berbagai instansi terkait.

“Hasil rakor, kami mendirikan lima posko bencana. Posko utama kita dirikan di Loji Gandrung [rumah dinas wali kota],” kata Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Rahmat Sutomo ketika dijumpai solopos.com seusai rakor.

Selain Loji Gandrung, empat posko lainnya didirikan di Koramil Pasar Kliwon, Toko Jati Agung Joyontakan, Kelurahan Sewu dan Kelurahan Gandekan.

Posko tersebut dibuka terkait penanganan dan penanggulangan bencana banjir, termasuk penyaluran logistik. Rahmat mengatakan untuk stok logistik aman hingga malam ini. Rahmat mengatakan Pemkot belum menetapkan status darurat bencana. Karena itu dana penanggulangan bencana baru sebatas memakai dana rutin di pos Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Jadi dana dari pos tak terduga untuk penanggulangan bencana belum kita gunakan. Dana itu akan kami gunakan jika status bencana banjir ditetapkan darurat bencana, tapi kalau ini belum darurat,” katanya.

Rahmat mengatakan Pemkot membuka pintu bagi para dermawan yang ingin membantu para korban bencana. Bantuan yang dibutuhkan para korban saat ini selain logistik, di antaranya selimut, pakaian bekas dan lainnya.

Sedangkan stok obat-obatan, Rahmat mengatakan sangat mencukupi. Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan RSUD Solo telah menyalurkan bantuan obat-obatan kepada para korban banjir.

Kepala BPBD Solo Gatot Sutanto meminta kepada seluruh warga yang berada di daerah rawan banjir untuk mewaspadai bencana banjir susulan.

Sesuai perkiraan cuaca dari BMKG, hujan dengan intensitas tinggi masih akan terus mengguyur Kota Solo dan sekitarnya dalam beberapa hari kedepan. Sebagai langkah antisipasi, Pemkot menyiapkan pompa air, perahu karet dan logistik. Menurutnya, banjir yang melanda kali ini merupakan banjir terbesar dalam lima tahun terakhir.

Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menyiapkan 16 pompa air baik portable maupun pompa air mobile guna mengantisipasi bencana banjir di Kota Bengawan. Hal ini menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Solo dalam beberapa hari terakhir.

“Data hingga malam ini sebagian wilayah sudah surut. Hanya beberapa masih kebanjiran, seperti Joyontakan. Meski surut warga tetap berada dipengungsian,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo Arif Nurhadi mengatakan sebanyak 18 pompa baik portable maupun pompa air mobile disiagakan guna mengantisipasi bencana banjir susulan di Kota Bengawan.

Perinciannya, enam pompa air di pintu air Demangan, enam pompa di pintu air Joyontakan baik timur dan barat, empat pompa di pintu air Pucangsawit, pompa air portabel di Joyontakan, dan satu pompa di pintu air Gandekan. Saat ini, pompa air masih disiagakan mengingat tingginya intensitas hujan hingga beberapa hari kedepan. Pihaknya juga telah mempersiapkan peralatan pompa air yang dimiliki serta personel untuk antisipasi bencana banjir. Pihaknya menyiagakan personel di pintu air selama 24 jam penuh.

“Pompa portable dan mobile ini akan langsung digunakan, seperti Sabtu malam semua pompa kita operasionalkan,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya