SOLOPOS.COM - Warga Totosari, Rw14, Pajang, Laweyan, Solo mengungsikan barang-barang elektronik ke tempat yang aman karena banjir, Selasa (4/10/2016). (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Banjir Solo, sebanyak 24 dari total 51 kelurahan di Solo rawan banjir.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 24 dari 51 kelurahan di Kota Solo masuk wilayah rawan banjir lokal maupun kiriman. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo meminta masyarakat di wilayah rawan banjir meningkatkan kewaspadaan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

BPBD Solo memetakan kawasan rawan banjir di wilayah Banjarsari di antaranya Gilingan, Banyuanyar, Kadipiro, Nusukan, dan Sumber. Sedangkan di Laweyan antara lain Laweyan, Bumi, Sondakan, dan Pajang.

Untuk wilayah Serengan, kawasan rawan banjir berada di Kelurahan Serengan, Tipes, dan Joyotakan. Kawasan rawan banjir di wilayah Jebres berada di Kelurahan Jebres, Mojosongo, Gandekan, Pucangsawit, Sewu, Sudiroprajan, dan Kepatihan Kulon.

Sedangkan di wilayah Pasar Kliwon tersebar di Kelurahan Pasar Kliwon, Semanggi, Kedunglumbu, Sangkrah, dan Joyosuran.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Solo, Gatot Sutanto, mencermati wilayah banjir di Solo selama kurun waktu dua tahun terakhir berpindah-pindah. Namun dia memastikan hampir semua wilayah terdampak banjir berada di sekitar sungai maupun anak sungai.

“Kalau dilihat banjir 2015, dampaknya merata di lima kecamatan, paling parah di Solo utara. Pada 2016, kami lihat potensi banjir di Solo utara menurun tapi di wilayah selatan cukup parah. Untuk banjir kiriman Selasa malam [(4/10/2016)], ada wilayah baru di Pajang, Kepatihan Kulon, dan wilayah lain yang kena banjir kiriman. Wilayah langganan banjir justru aman,” kata dia saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (6/10/2016).

Gatot mengemukakan berdasarkan pemetaan bersama Badan Penanggulangan Bencana Nasional pada 2014 lalu, wilayah yang memiliki tingkat kerawanan banjir sangat tinggi berada di bantaran Sungai Bengawan Solo. Sedangkan warga di bantaran Kali Premulung, Kali Jenes, Sungai Tanggul, dan hilir Kali Anyar masuk wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi.

Wilayah yang masuk tingkat kerawanan banjir sedang sampai rendah berada di sekitar bantaran Kali Pepe, Kali Kecing, dan sebagian Kali Premulung. “Setiap ada hujan deras atau banjir kiriman, semua warga kami minta waspada banjir. Apalagi saat ini sedang memasuki cuaca ekstrem. Nanti saat memasuki Januari-April, kesiapsiagaan menghadapi banjir lebih ditingkatkan lagi,” jelas dia.

Terkait kesiapan pemerintah menghadapi bencana banjir, BPBD telah menyiapkan tiga posko di kantor BPBD Kota Barat, pos pemadam kebakaran Alun-alun Selatan Gading, serta Pedaringan.

“Personel di tiga posko sudah siaga. Mereka bertugas memantau sungai di sekitar wilayah rawan, koordinasi dengan wilayah terdampak, dan melaksanakan langkah awal penyelamatan,” terang Gatot.

Selain menyiapkan posko, BPBD juga terus mematangkan konsep prosedur standar operasional (PSO) penanganan bencana di Kota Bengawan bersama SKPD terkait dan pemangku kepentingan di wilayah rawan bencana.

“PSO penanggulangan bencana sudah ada. Tapi terus kami matangkan dengan konsep bersama SKPD terkait. Lurah juga kami minta terus aktif sebelum, saat, dan sesudah bencana. Tujuannya meminimalkan dampak bencana,” kata dia.

Gatot menyampaikan selain fokus pada mitigasi bencana di sekitar sungai yang selama ini menjadi kawasan langganan banjir, BPBD juga terus memantau potensi banjir lokal atau genangan di sekitar pembangunan drainase dan saluran air yang bermasalah di Kota Solo.

“Kami juga mulai intensifkan pemantauan di sekitar proyek drainase yang diperbaiki. Selain itu ada juga bebarapa wilayah rawan genangan di sekitar saluran air yang bermasalah. Meskipun biasanya air surut selama beberapa jam, tetapi tetap jadi fokus pantauan bersama pohon tumbang dan papan reklame,” ujar Gatot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya