SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Antara

Banjir Solo memberi ancaman baru, yaitu lumpur yang bisa membuat puluhan WC di Banyuanyar mampet.

Solopos.com, SOLO — Derita warga Banyuanyar, Banjarsari, setelah banjir Solo ternyata belum usai. Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Solo utara itu berpotensi menyumbat berbagai saluran, termasuk septic tank di Kampung Tempel di RT 006/RW 007.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua RT 006/RW 007, Lilik Haryono, mengatakan jika kondisi itu dibiarkan maka sebanyak 60 KK akan kesulitan buang hajat. Hal itu karena WC di rumah-rumah mereka mampet. “Jadi ketika banjir kemarin, lumpur masuk ke septic tank semua. Beberapa pipa pembuangan di dalam itu tersumbat. Sepekan kemudian, kami baru sempat membersihkan saluran induknya,” kata dia saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Kamis (14/5/2015).

Menurut Lilik, sejauh ini, toilet di rumah-rumah warga masih normal. “Kalau waktu baru selesai banjir, itu WC mampet semua. Karena lumpur masuk banyak sekali. Nah kami tidak ingin itu terulang kembali,” kata dia.

Lebih lanjut Lilik mengatakan beberapa waktu lalu warga berencana menyedot lumpur dalam septic tank tersebut. Namun karena keterbatasan anggaran, akhirnya ditunda. “Kalau nyedot itu kan perlu biaya cukup besar. Uang iuran kas di tempat kami sudah habis untuk kerja bakti bersih-bersih lingkungan. Kami butuh bantuan alat itu sebenarnya,” kata dia.

Warga khawatir jika tidak segera disedot maka isi dalam septictank semakin penuh dan meluap.
Informasi di papan pengumuman di lokasi itu menyebutkan septic tank komunal tersebut dibangun pada Oktober 2014 dan selesai pada Desember 2014 yang lalu. Biaya pembangunan itu berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Solo sebanyak Rp299 juta, APBD Solo sebanyak Rp29 juta, dan swadaya warga sebanyak Rp1,5 juta.

“Untuk pemeliharaannya memang dari warga secara swadaya. Kalau normalnya dikuras setahun sekali. Tapi ini belum ada satu tahun sudah mau dikuras,” ucap dia.

Salah seorang warga, Maryatun, 60, mengaku khawatir jika IPAL Komunal itu tidak segera diperbaiki dia dan keluarganya kesulitan buang hajat. “Saya sih yang penting segera bisa berfungsi dan kembali normal,” kata dia Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya