SOLOPOS.COM - Kondisi banjir di Joyotakan, Solo, Selasa (29/11/2016). (M Ismail/JIBI/Solopos)

Banjir Solo menyebabkan puluhan keluarga di Joyotakan mengungsi.

Solopos.com, SOLO — Hujan deras yang terjadi sejak Senin (28/11/2016) sore sampai malam mengakibatkan Kaliwingko meluap Selasa (29/11/2016). Tinggi Permukaan Air (TMA) di Pintu air Joyotakan, Serengan naik 4,5 meter, Selasa (29/11) pagi. Naiknya air tersebut mengakibatkan 28 rumah warga di Joyotakan terendam banjir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi pintu air Joyotakan, Selasa (29/11/2016). (M Ismail/JIBI/Solopos)

Kondisi pintu air Joyotakan, Selasa (29/11/2016). (M Ismail/JIBI/Solopos)

Penjaga pintu air Joyotakan, Purwoko, mengatakan TMA Kaliwingko mulai naik pukul 03.00 WIB dengan ketinggian mencapai 4,5 meter. Ketinggian air tersebut bertahan sampai sekarang.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami langsung menutup ketiga pintu air setelah mendapati TMA di Kaliwingko naik 4,5 meter,” ujar Purwoko saat ditemui Solopos.com di rumah pompa Joyotakan, Selasa.

Purwanto mengatakan air di dua anak Sungai Bengawan Solo tersebut mulai naik Senin pukul 19.30 WIB. Petugas rumah pompa langsung menghidupkan dua pompa untuk mempercepat pembuangan air Kaliwingko ke Sungai Tanggul. Pompa air baru dimatikan Selasa pukul 05.30 WIB.

“Kami mematikan pompa karena air sudah naik terlalu tinggi sehingg tidak bisa dipompa lagi. Pompa air akan dihidupkan lagi jika air dari Sungai Tanggul mulai bergerak menuju ke Sungai Bengawan Solo,” kata dia.

Ia memprediksi tidak ada lagi limpasan air dari hulu setelah Sungai Dengkleng Klaten. mulai surut. Ketinggian air akan naik lagi jika di daerah hulu kembali diguyur hujan.

Mengungsi

Informasi dihimpun Solopos.com, Selasa (29/11) pagi, air mulai masuk ke rumah warga pukul 01.00 WIB dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Ketinggian air bertambah naik menjadi 60 sentimeter pada pukul 04.00 WIB dan bertahan sampai sekarang.

Lurah Joyotakan, Serengan, Purbowinoto, mengatakan sebanyak 28 rumah warga yang terendam banjir di Joyotakan tersebar di empat RT dan tiga RW. Jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 32 kepala keluarga.

“Kami langsung melakukan pendataan di lokasi yang terendam banjir. Banjir terparah ada di RT 002 /RW 003 yang merendam sebanyak 15 rumah,” ujar Purbowinoto kepada Solopos.com, Selasa.

Purbowinoto mengatakan sebagian warga yang terdampak banjir bertahan di rumahnya masing-masing. Sementara ad juga warga yang mengungsi di Musala Al-Hidayah, Joyotakan yang berlokasi di RT 003 /RW 003. “Kami terus berkoordinasi dengan warga untuk memantau ketinggian air. Kalau air terus naik warga diminta mengungsi semua,” kata dia.

Sementara itu, seorang warga RT00 02 /RW 003, Wanto, mengatakan air dari Kaliwingko mulai masuk ke rumah dengan cepat pukul 01.00 WIB. Warga langsung bergegas menyelamatkan barang berharga agar tidak terkena air. “Saya pilih bertahan di rumah karena ketinggian air baru mencapai 60 sentimer,”kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya