SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO- Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo akan menseriusi penataan drainase kawasan Solo utara tahun ini menggunakan dana penyehatan lingkungan perumahan (PLP) Direktorat PLP Kementerian Pekerjaan Umum (PU) senilai Rp26 miliar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala DPU Solo, Agus Djoko Witiarso saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Selasa (17/1/2012) mengatakan, topografi kawasan Solo utara yang berbukit seperti di Mojosongo, membuat aliran air di lingkungan permukiman sangat deras. Bila tidak ada jaringan drainase yang representatif, air akan melaju cepat dengan arah tak tentu alias liar.

“Kondisi seperti itu akan sangat merepotkan. Sebab bila dibiarkan tanpa saluran, air bisa merusak infrastruktur, bahkan bangunan rumah warga,” katanya.

Mengenai perencanaan penataan kembali sistem drainase Solo utara, menurut Agus sudah disusun dalam bentuk detail engineering design (DED) sejak tahun 2011 lalu. DED yang disusun menggunakan dana Rp300 juta itu telah diajukan kepada Direktorat PLP Kemen PU supaya mendapat sokongan dana. Sejauh ini Direktorat PLP Kemen PU sudah memberikan lampu hijau pengucuran dana Rp26 miliar, dari total Rp60 miliar yang diajukan. Tahun lalu Solo sudah mendapat guliran pertama dana PLP senilai Rp15 miliar.

Perihal isi DED PLP 2012 yang meliputi penataan drainase kawasan Solo utara, Agus menerangkan, ditekankan pada pembuatan saluran drainase primer. Drainase jenis ini berfungsi mengangkut air buangan dari jaringan drainase menuju kali atau anak Sungai Bengawan Solo. Teknisnya bisa dengan optimalisasi fungsi saluran alami seperti Sungai Kedung Jumbleng. Berbeda dengan Solo selatan yang banyak saluran drainase primer, selama ini Solo utara baru memanfaatkan saluran alami. Air dari jaringan drainase sekunder dan tersier langsung masuk ke anak Kali Anyar.

Penataan drainase Solo utara bakal meliputi sebagian Mojosongo, Kadipiro dan Banyu Anyar. Selain itu jaringan drainase di sebagian Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon. Agus mengklaim pembenahan jaringan drainase dan program pengendalian banjir mulai membuahkan hasil. Contohnya tingginya curah hujan dan debit Sungai Bengawan Solo awal tahun ini tidak begitu mengkhawatirkan. Padahal curah hujan dan debit Sungai Bengawan Solo ketika itu lebih besar dari banjir 2007. Selain dana pusat, DPU mendapat alokasi Rp4 miliar dari APBD Solo untuk bidang drainase. JIBI/SOLOPOS/Kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya