SOLOPOS.COM - Program Drainase Solo. (JIBI/Solopos)

Drainase Solo, DPRD mendukung alokasi penyusunan masterplan drainase di APBD Perubahan 2016.

Solopos.com, SOLO–Badan Anggaran (Banggar) DPRD Solo siap mendukung alokasi penyusunan masterplan drainase di APBD Perubahan 2016. Adanya perencanaan tersebut diharapkan menjadi solusi komprehensif untuk mengatasi problem genangan dan banjir di perkotaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota Banggar, Supriyanto, mengatakan masterplan drainase dibutuhkan untuk penanganan genangan air dalam jangka panjang. Menurut Supri, problem drainase di Kota Solo tak dapat diurai dengan pembenahan parsial. Pihaknya menyayangkan pembuatan masterplan drainase komprehensif yang terus tertunda sejak beberapa tahun lalu.

“DPU (Dinas Pekerjaan Umum) katanya menunggu anggaran dari pusat dan provinsi, nyatanya sampai sekarang tidak terealisasi. Lebih baik Pemkot berinisiatif mengalokasikan anggaran. Kami siap mendukung di APBD Perubahan 2016,” ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Kamis (23/6/2016).

Dia menilai tingginya kebutuhan dana penyusunan masterplan tak menjadi persoalan melihat problem drainase yang kian krusial. Pada Rabu (22/6) malam, sejumlah kawasan di Solo tergenang meski hujan baru mengguyur sekitar satu jam. Masterplan drainase secara komprehensif diperkirakan butuh dana hingga Rp2 miliar. “Mending segera dianggarkan agar 2017 penanganan drainase sudah ada patokan yang jelas. Kami melihat penanganan selama ini cenderung mubazir karena tidak menyentuh akar masalah,” tutur Sekretaris Komisi II tersebut.

Menurut Supriyanto, penyusunan masterplan drainase menuntut komitmen Pemkot dalam penganggaran normalisasi saluran air mulai tahun 2017. Dia menegaskan problem drainase dari hulu ke hilir harus disisir secara bertahap. “Dana-dana bantuan harus diarahkan pada program yang mendukung realisasi masterplan.”

Ketua Komisi II, Y.F. Sukasno, mendesak problem drainase harus klir lima tahun mendatang. Dia telah mendorong program mengenai drainase masuk fokus pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Solo periode 2016-2021. “Jika tak segera ada langkah nyata, akan lebih banyak lagi kawasan di Solo yang tergenang akibat drainase mampat,” ujarnya.

Dia mendorong warga dilibatkan dalam penyusunan masterplan drainase kota. Dokumen drainase zaman Keraton Solo dan Mangkunegaran juga dinilai dapat menjadi pembanding. Di sisi lain, Sukasno mewanti-wanti pembangunan drainase ke depan berkonsep sustainable (berkelanjutan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya