SOLOPOS.COM - Situasi Banjir Kanal Kota Semarang. (Youtube.com)

Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang bakal dinormalisasi mulai 2017.

Semarangpos.com, SEMARANG — 29/8 (Antara) – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memastikan proyek normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang, Jawa Tengah, bisa dimulai pada 2017 secara bertahap.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sesuai hasil koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Kementerian PUPR, tahun depan dimulai,” katanya, saat meninjau Polder Banger Semarang, Senin (29/8/2016).

Proyek normalisasi Sungai BKT ditangani bersama oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan Pemerintah Kota Semarang dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing yang sudah disepakati.

Untuk Pemkot Semarang yang bertugas membebaskan lahan, Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi mengungkapkan pengerjaan bisa dilakukan di lahan yang tidak terkendala dengan persoalan sosial.

“Ya, nanti terus sampai finish di Jembaran Majapahit. Jadi, Sungai BKT bisa lebih lebar, lebih cantik, dan bisa menjadi salah satu ikon yang menarik bagi Kota Semarang,” katanya.

Menurut dia, proyek normalisasi Sungai BKT yang pembangunan fisiknya ditangani pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dilakukan selama tiga tahun.

Sembari menunggu pembebasan lahan tuntas, kata dia, bisa dilakukan pengerjaan, seperti pengerukan sedimentasi, hingga pembuatan tanggul di sepanjang Sungai BKT hingga Jembatan Majapahit.

Ia menjelaskan ada lima sungai yang menjadi fokus penanganan untuk penanganan rob dan banjir di Kota Semarang, yakni Sungai BKT, Sungai Tenggang, Sungai Sringin, Sungai Babon, dan Sungai Banger.

“Pemikiran kami, hari ini tuntaskan dulu di wilayah [sungai] Banger, nanti tahun depan nuntasin [rob dan banjir] untuk wilayah Timur, salah satunya normalisasi Sungai BKT,” katanya.

Apalagi, kata Hendi, pembangunan tanggul untuk dua sungai, yakni Sungai Tenggang dan Sungai Sringin juga sudah akan dimulai tahun depan oleh BBWS Pemali-Juana dan Kementerian PUPR.

“Kami [Pemkot Semarang] kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama mereka yang memiliki tambak di kawasan itu,” katanya.

Yang jelas, Hendi menargetkan selama tiga tahun ke depan untuk mengebut penangananan lima sungai itu sehingga diharapkan kawasan timur Semarang bisa terbebas dari persoalan rob dan banjir.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya