SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengemudi menerjang banjir (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Banjir yang kerap merendam sebagian Kota Semarang membuat warga mengadu ke DPRD.

Semarangpos.com, SEMARANG — Warga Perumahan Dinar Indah RW 026, Tembalang, yang kerap dilanda banjir parah, Rabu (25/1/2017), mengadu ke DPRD Kota Semarang. “Banjir yang terjadi pertengahan Januari lalu yang paling parah. Ketinggian air di dalam rumah mencapai satu meter lebih,” kata Winarno, perwakilan warga Dinar Indah di Semarang, Rabu.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Dalam audiensi itu, warga ditemui langsung tiga wakil ketua DPRD Kota Semarang, yakni Agung Budi Margono dari PKS, Joko Santoso dari Partai Gerindra, dan Wiwin Subiyono dari Partai Demokrat.

Meskipun perumahan itu termasuk kawasan Semarang atas, kejadian banjir bah sering menimpa warga Perumahan Cluster Dinar Indah karena merupakan daerah cekungan dan dekat dengan Sungai Babon. “Dalam kurun November 2013 hingga Januari 2017, banjir yang menimpa perumahan kami sudah tidak terhitung. Pada tahun ini saja yang belum genap sebulan, sudah kebanjiran dua kali,” papar Winarno.

Air bah tersebut, menurut Ketua RW 26, Tembalang tersebut, juga membawa lumpur tebal dan beraneka sampah yang membuat warga kerepotan membersihkan sisa-sisanya kala banjir sudah surut. Menurut dia, warga Perumahan Dinar Indah Blok 7 yang berada di RT 006/RW 026 berharap adanya relokasi agar tidak lagi terkena banjir, serta kebijakan dari perbankan mengenai kredit pemilikan rumah (KPR).

Warga juga berharap adanya penundaan angsuran pokok KPR dan penghapusan bunga bank dari Bank Tabungan Negara (BTN), serta adanya penguatan tanggul selama belum ada langkah relokasi. “Kami sudah pernah dimediasi oleh pihak Kelurahan Meteseh dengan PT Asri Sejati selaku pengembang pada 23 dan 26 Maret 2015. Namun, sampai saat ini belum ada hasil,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Agung Budi Margono mengatakan segera mengklarifikasi kepemilikan lahan PT Asri Sejati yang dibangun menjadi kawasan perumahan tersebut. “Kami akan cek bagaimana status lahan milik pengembang ini. Katanya, pengembang punya lahan juga di dekat blok 7. Kalau memang ada kan bisa untuk merelokasi warga,” katanya.

Selain itu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap BTN selaku bank pemerintah berlaku bijaksana dalam menyikapi permasalahan ini sehingga bisa mengurangi beban warga korban banjir. “Memang ini ranah bisnis. Akan tetapi, jika melihat kondisi perumahan itu tentunya ada pertimbangan-pertimbangan lainnya, seperti penundaan angsuran, dan sebagainya,” katanya.

Saat audiensi warga Perumahan Dinar Indah yang kerap kebanjiran dengan para pimpinan DPRD Semarang itu, hadir pula perwakilan dari BTN Cabang Semarang, Lurah Meteseh, dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya