SOLOPOS.COM - Tim BPBD bersama sukarelawan tengah mendistribusikan logistik dan obat-obatan kepada warga terdampak banjir rob di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Rabu (25/5/2022) dini hari. (Solopos.com-Dickri Tifani Badi)

Solopos.com, DEMAK — Banjir rob mengepung kawasan pesisir pantai utara (Pantura) Jawa Tengah (Jateng), termasuk di Kabupaten Demak, sejak Senin (23/5/2022). Bahkan, hingga Rabu (25/5/2022), banjir rob itu belum juga surut. Berikut wilayah di Kabupaten Demak yang terdampak banjir rob hingga Rabu ini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, M. Agus Nugroho, mengatakan setidaknya ada empat kecamatan di Demak yang dilanda banjir rob sejak Senin hingga sekarang. Keempat kecamatan itu yakni Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kecamatan Sayung terdiri dari Desa Sriwulan, Purwosari, Bedono, Timbulsloko, Sidogemah, Surodadi, Banjarsari, Sidorejo, Tugu, dan Sera Gemulak. Sedangkan di Karangtengah ada dua desa yakni Desa Tambakbulusan dan Rejosari. Sementara di Bonang ada tiga desa, yakni Desa Morodemak, Margolinduk, dan Betahwalang. Kemudian di Kecamatan Wedung ada dua desa terkena banjir rob yaitu Desa Babalan dan Kedungmutih,” jelas Agus kepada Solopos.com, Rabu.

Ekspedisi Mudik 2024

Agus mengatakan hingga saat ini masyarakat yang daerahnya terdampak banjir rob sudah bisa beraktivitas. Meski demikian, ada salah satu wilayah yang ketinggian air laut atau rob masih cukup tinggi yakni sekitar 80 sentimeter (cm).

“Tapi yang paling terdampak di Desa Sriwulan, Sayung, dengan ketinggian sekitar 20 sampai 80 sentimeter,” ujarnya.

Baca juga: Dua Hari Pasca-Banjir Rob, Pelabuhan Tanjung Emas Masih Tergenang Air

Agus menjelaskan ketika pihaknya mendapatkan laporan adanya peristiwa rob melanda di empat kecamatan, yakni timnya langsung terjun langsung ke lokasi tempat kejadian (TKP). Di antaranya, BPBD bersama tim kemanusiaan melakukan evakuasi hingga mendirikan posko kesehatan dan posko dapur umum.

“Setelah evakuasi, kami dirikan posko kesehatan dan dapur umum di beberapa tempat sesuai dengan permintaan warga. Selain itu, ada pengobatan gratis dan penyaluran air bersih kepada warga. Kemudian, pelaporan kondisi beberapa tanggul ke BBWS, yang akan dilakukan penanganan tim yang berwenang,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, pemerintah pusat atau provinsi bisa segera mengambil langkah menyelesaikan peristiwa banjir rob sehingga dapat segera ditanggulangi. Hal itu dikarenakan masyarakat di empat kecamatan di Demak ini sudah sering terkena banjir rob.

Baca juga: Tol Atlantis Semarang-Demak Disebut Jadi Obat Banjir Rob, Kok Bisa?

Sementara itu, Kepala Desa Sriwulan Kecamatan Sayung, Zamroni, menilai peristiwa banjir rob tahun ini terbilang paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Apalagi, banjir rob kali ini turut diperparah dengan jebolnya tanggul Sungai Menyong sepanjang 100 meter.

“Bahkan ketinggian air di dalam rumah hingga mencapai 1,5 meter. Total ada 10.000 jiwa yang terdampak banjir rob. Kalau rumah ada 3000 lebih,” kata Zamroni, Selasa (23/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya