SOLOPOS.COM - Kondisi SDN 01 Bajang yang tergenang air setelah hujan deras mengguyur wilayah itu, Rabu (28/9/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Banjir Ponorogo, genangan air di SDN 01 Bajang membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah itu diliburkan.

Madiunpos.com, PONOROGO — Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Ponorogo sejak Selasa (27/9/2016) malam hingga Rabu (28/9/2016) pagi tidak hanya mengakibatkan tebing longsor, tetapi di sejumlah desa juga terendam air. Salah satu banjir yang paling parah yakni di Desa Bajang, Kecamatan Balong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akibat dari banjir tersebut, aktivitas di SDN 01 Bajang pun diliburkan, karena genangan air di desa itu mencapai 30 centimeter. Pada Rabu, tidak ada aktivitas kegiatan belajar mengajar di SDN tersebut. Beberapa anak terlihat bermain di genangan air di halaman sekolah dasar itu.

Salah seorang siswa SDN 01 Bajang, Ardian Nur Haris, mengatakan hujan yang mengguyur sejak Selasa malam telah membuat sekolahnya banjir. Genangan air mulai meninggi sejak  Rabu dini hari. Air juga sempat masuk ke beberapa ruang kelas di sekolah itu.

Dia mengatakan dengan kondisi sekolah yang dipenuhi air tersebut membuat aktivitas belajar mengajar pun diliburkan pihak sekolah. “Pak guru yang meliburkan sekolah, karena genangan air yang cukup tinggi. Teman-teman juga pada libur,” kata dia kepada wartawan, Rabu.

Ardian menuturkan dalam satu tahun ini sudah empat kali, sekolahnya libur karena diterjang banjir. Genangan air yang sudah sejak dini hari menerjang sekolah itu juga belum surut hingga Rabu siang.

Kapolsek Balong, AKP Sukamto, mengatakan hujan deras mengakibatkan debit air di sungai Desa Bajang meningkat. Akibatnya, tanggul sungai yang masih dalam perbaikan di Dukuh Taro, Desa Bajang, jebol karena tidak kuat menahan debit air yang datang dari Kecamatan Bungkal, Kecamatan Ngrayun, dan Kecamatan Slahung.

“Untuk Dukuh Taro dan Dukuh Mantren genangan air sudah mulai surut, sedangkan untuk Dukuh Doplang air masih menggenang,” kata dia.

Sukamto menyampaikan air menggenangi sejumlah jalan, rumah, dan beberapa hektare lahan pertanian di desa setempat. Aparat kepolisian juga berjaga dan membantu warga yang hendak melintas di jalan tersebut, karena jalan sudah tergenang air dan tidak terlihat.

“Kami mengimbau kepada warga untuk barang-barang elektronik dicabut dari arus listrik untuk menghindari korsleting listrik yang bisa membahayakan,” jelas Sukamto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya