SOLOPOS.COM - Warga melintasi jalan yang masih digenangi air di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Senin (11/4/2016) malam. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Banjir Ponorogo yang menerjang Desa Grogol mengakibatkan 4 ton gabah dan tiga unit sepeda motor milik warga hanyut.

Madiunpos.com, PONOROGO – Banjir bandang yang menerjang Desa Grogol, Sawoo, Ponorogo, Senin (11/4/2016) malam, mengakibatkan satu rumah rusak parah. Selain itu, sekitar empat ton gabah siap giling hanyut terbawa air banjir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rumah yang rusak parah itu milik Gunari, warga RT 003/RW 001, Desa Grogol. Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Senin malam, rumah milik Gunari roboh diterjang banjir.

Tembok rumah roboh dan hanyut diterjang air setinggi sekitar satu meter. Lumpur dan batang kayu masuk ke dalam rumah, sehingga rumah dipenuhi lumpur. Sejumlah perabotan rumah tangga berserakan dan dipenuhi lumpur.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepada wartawan, Gunari mengatakan air menerjang rumahnya sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, dia sedang berada di belakang rumah untuk mengurus ayam.

Kemudian setelah itu tembok rumahnya roboh dan air masuk ke dalam rumah dan menghanyutkan sejumlah perabotan rumah tangga.

Gunari menambahkan air banjir juga menghanyutkan tiga dari empat sepeda motor miliknya hingga mencapai 10 meter dari rumahnya. Saat ini, tiga sepeda motor itu sudah ditemukan dalam kondisi kotor.

“Ada empat sepeda motor yang terparkir di dalam rumah. Tiga sepeda motor di antaranya hanyut. Sedangkan satu sepeda motor tidak ikut hanyut karena tersangkut di barang perabotan rumah tangga yang berserakan di dalam rumah,” kata Gunari.

Selain menghanyutkan tiga sepeda motor, banjir bandang tersebut juga menghanyutkan empat ton gabah siap giling yang disimpan di dalam rumah. Namun, hingga saat ini gabah tersebut belum ditemukan kembali.

“Gabah itu baru panen beberapa waktu lalu. Itu gabah siap giling karena sebelumnya telah dikeringkan. Tetapi semuanya telah lenyap diterjang air banjir. Selain gabah, beras yang baru digiling juga lenyap diterjang banjir. Padahal itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar dia.

Dia mengaku tidak sempat menyelamatkan barang perabotan yang ada di dalam rumahnya. Sehingga seluruh perabotan rumahnya rusak dan berantakan tak beraturan.

Gunari yang tinggal bersama istri dan satu orang anaknya menginap di rumah saudaranya yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya.

“Ya di rumah sudah tidak bisa digunakan untuk tidur. Terpaksa mengungsi di rumah saudara yang lokasinya tidak jauh dari sini,” imbuh dia.

Warga lain, Rustan, mengatakan banjir bandang yang terjadi Senin malam merupakan banjir terbesar sejak lima tahun silam. Air hujan yang sangat deras itu mengakibatkan tanggul sungai jebol dan mengakibatkan air sungai meluap ke rumah warga.

Rustan berharap pemerintah segera melakukan tindakan untuk menutup tanggul yang jebol. Ini supaya air di sungai tidak menerobos masuk ke permukiman warga.

“Kalau belum bisa diperbaiki permanen ya ditutup sementara dulu. Yang penting air tidak bisa masuk ke permukiman warga,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya