SOLOPOS.COM - Masterplan Zona I Taman Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Proyek revitalisasi Waduk Gajah Mungkur (WGM) Kabupaten Wonogiri telah memasuki tahap lelang. Pemkab Wonogiri meyakini proses pembangunan akan dimulai pada Oktober 2022 mendatang.

Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektornik (LPSE) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR, jumlah perusahaan yang mengikuti lelang sebanyak 289 peserta. Proses lelang akan selesai, 26 Agustus 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, mengatakan proses lelang revitalisasi WGM menjadi kewenangan pemerintah pusat. Pemkab tidak bisa memastikan apakah proses lelang akan berhasil atau tidak.

“Memang dalam proses lelang itu tidak selalu berhasil. Tapi kami tidak bisa memastikan karena itu di bawah kewenangan pemerintah pusat. Pemkab Wonogiri hanya menyiapkan analisis mengenai dampak lingkungan [Amdal]. Terus kalau ada aset bangunan yang mau dirobohkan, baru tanggung jawabnya Pemkab,” kata Heru saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (25/7/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Jika proses lelang berjalan lancar, pekerjaan fisik WGM akan mulai pada Oktober 2022 mendatang. Proses revitalisasi ditargetkan selesai pada 2023.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Rumah Makan dengan Pemandangan ke Arah WGM Wonogiri

Anggaran revitalisasi menelan Rp28,9 miliar karena area yang akan direvitalisasi hanya di zona I, yaitu kawasan objek wisata WGM. Tak semua area zona I direvitalisasi. Di antara area yang direvitalisasi hanya pada bagian tengah, seperti gerbang utama, pintu masuk plaza, hingga teras pantai bagian tengah.

Berdasarkan data Bappeda Litbang Wonogiri, ada tiga zona pengembangan kawasan wisata WGM. Pertama atau zona I, kawasan objek wisata WGM seluas 10 ha. Kedua atau zona II, area perluasan wisata WGM seluas 74 ha. Ketiga atau zona III, area pengembangan Puncak Joglo dan Watu Cenik seluas 162 ha.

“Usulan anggaran awal yang kami ajukan untuk revitalisasi kawasan objek wisata WGM itu malah senilai Rp175 miliar. Itu untuk semua zona. Tetapi kalau berdasarkan masterplan, hanya Rp100 miliar. Saat ini baru dapat Rp28,9 miliar karena hanya sebagian zona I yang direvitalisasi,” ujar Heru.

Setelah proyek revitalisasi selesai, lanjut Heru, pengelola kawasan wisata WGM belum ditentukan lebih lanjut apakah dikelola pemerintah pusat, Pemprov Jateng, atau Pemkab Wonogiri.

Baca Juga: Lestarikan Ekosistem! 100.000 Benih Ikan Ditebar di WGM Wonogiri

Heru berharap kawasan wisata WGM kelak tetap dikelola Pemkab Wonogiri. Selama ini, kawasan wisata WGM menjadi sumber pemasukan pendapatan asli daerah (PAD).

“Kalau tidak dikelola pemkab, ya disayangkan. Pekan ini kami akan membahas perencanaan proses bisnis. Ketika revitalisasi sudah selesai, Pemkab sudah siap mengelola, termasuk urusan retribusi tiket. Proses bisnis harus direncanakan dengan matang. Jangan sampai setelah rampung revitalisasi, pemkab tidak mampu untuk mengelola,” terang dia.

Dengan adanya revitalisasi otomatis biaya perawatan akan meningkat. Maka perlu dihitung betul proses bisninsnya agar tidak merugi dan tetap bisa merawat aset.

Hal lain yang tidak kalah penting, menyiapkan sumber daya manusia (SDM) sebagai pengelola kawasan wisata WGM.

Baca Juga: Seram Lur! Inilah Kisah Misteri di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Selama proses revitalisasi berlangsung, pedagang di area dalam objek wisata WGM tidak akan ditutup. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menghendaki objek wisata tetap dibuka agar pedagang tetap bisa berjualan di objek wisata tersebut.

“Yang paling terdampak itu sebenarnya dermaga tempat perahu-perahu wisata. Sementara, perahu-perahu itu akan kami pindahkan, akan digeser,” kata Heru.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menuturkan revitalisasi kawasan wisata WGM tidak dilakukan secara total. Melainkan per bagian zona. Hal itu yang mengakibatkan anggaran revitalisasi baru senilai Rp28,9 miliar. Dia optimistis pekerjaan fisik segera terlaksana selepas proses lelang selesai, akhir Agustus 2022.

“Objek wisata akan tetap dibuka selama proses revitalisasi. Pedagang di area dalam objek wisata WGM tetap bisa berjualan. Pedagang akan ditempatkan di area yang tidak terdampak revitalisasi,” kata Jekek, sapaan akrabnya saat ditemui Solopos.com di komplek Sekretariat Daerah Wonogiri, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya