SOLOPOS.COM - Ilustrasi luapan air banjir (Onlyhdwallpapers.com)

Banjir Madiun merendam SMPN 12 di Jl, Sumatra, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Mangunharjo.

Madiunos.com, MADIUN — Bangunan SMP Negeri 13 Kota Madiun di Jl. Sumatra, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo terendam air setelah hujan deras mengguyur daerah setempat sejak Selasa (2/2/2016) siang hingga malam hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Air mulai masuk menggenangi sejumlah ruang kelas pada sore tadi. Ketinggian air mencapai 50 centimeter,” ujar Kepala SMP Negeri 13 Kota Madiun, Sujito, kepada wartawan.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, air yang menggenangi bangunan sekolahnya tersebut disebabkan adanya penyumbatan di saluran air yang ada di sekitar sekolah tersebut. Penyumbatan diduga disebabkan karena sampah ataupun kondisi bangunan saluran air yang kurang baik.

Guna menangani genangan itu, pihaknya meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun. Personel BPBD yang datang ke lokasi tersebut langsung berusaha menyurutkan air dengan bantuan empat unit mesin pompa air.

“Air dengan cepat menggenangi seluruh sudut bangunan sekolah. Kami terpaksa meminta bantuan BPBD untuk menyedot air dengan mesin pompa air,” kata dia.

Selain menggenangi gedung SMP Negeri 13, hujan deras yang mengguyur Kota Madiun sejak pukul 13.00 WIB hingga malam hari itu juga menggenangi sejumlah jalan besar di kota setempat. Jalan-jalan yang tergenang air itu antara lain Jl. Diponegoro, Jl. Sumatra, Jl, Kartini, Jl. Anggrek, dan beberapa jalan lainnya. Air bahkan masuk rumah warga. Genangan air tersebut diduga disebabkan saluran drainase yang terganggu.

Personel BPBD Kota Madiun terpantau melakukan patroli di sejumlah titik atau zona yang rawan banjir di daerah setempat. Di antaranya di wilayah Kecamatan Rejomulyo, Kelun, Tawangrejo, dan Pilangbango.  Patroli tersebut bertujaun untuk mengantisipasi banjir yang rawan terjadi saat musim penghujan berlangsung.

Banjir yang sering terjadi di Kota Madiun umumnya adalah luapan air sungai akibat kiriman dari daerah lereng Gunung Wilis seperti Kabupaten Madiun dan Ponorogo. Berdasarkan laporan dari BMKG Juanda ke BPBD Kota Madiun, intensitas hujan masih cukup tinggi hingga akhir Februari mendatang. Untuk itu, warga yang bertempat tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor, hendaknya selalu waspada dan jika perlu mengungsi ke tempat yang aman.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya