SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir. (JIBI/dok)

Banjir Madiun melanda wilayah kota dan kabupaten setempat hingga ketinggian 1 meter.

Madiunpos.com, MADIUN – Banjir setinggi hampir satu meter melanda sejumlah wilayah di Kota Madiun Jawa Timur akibat hujan deras yang mengguyur pada Rabu (23/3/2016) hingga Kamis (24/3/2016) dini hari.Ratusan rumah warga setempat terendam air.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun mencatat terdapat empat kelurahan terkena banjir yakni Kelurahan Pilangbango, Rejomulyo, Tawangrejo, dan Kelun yang semuanya di Kecamatan Kartoharjo.

Kustina Dewi, warga Kelurahan Kelun, mengatakan air luapan Kali Piring mulai menggenangi jalan pada Rabu malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

“Secara perlahan, air masuk ke dalam rumah. Kalau di dalam rumah ketinggian air hanya sekitar 40 centimeter, sedangkan di jalan bisa hampir satu meter,” ujar Dewi kepada wartawan di Madiun, Kamis.

Menurut Kustina Dewi, banjir akibat luapan Kali Piring dan air kiriman dari wilayah Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, selalu terjadi setelah hujan deras turun selama beberapa jam.

“Kalau hujan beberapa jam pada malam hari, air kiriman dari Tempursari  meluap ke Kelun dan sekitarnya. Namun, kali ini yang terparah karena ketinggian air mencapai satu meteran,” kata dia.

Dia menduga banjir di wilayah Kelun, Rejomulyo, Tawangrejo, dan Pilangbango disebabkan tanggul Kali Piring yang berada di Kelurahan Pilangbango tidak mampu menampung luapan air dari wilayah lereng Gunung Wilis.

“Sehingga air sungai tersebut meluber ke jalan dan perumahan warga. Sejak semalam, warga sudah bersiaga menaikkan sejumlah peralatan rumah tangganya. Petugas BPBD juga patroli memantau ketinggian air di kali,” kata dia.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Suwarno mengatakan ketinggian air banjir di wilayah Kelun, Rejomulyo, Tawangrejo, dan Pilangbango bervariasi yakni mulai setengah meter hingga hampir satu meter di beberapa titik.

Banjir juga memutuskan akses jalan alternatif penghubung Kota Madiun dengan Kabupaten Madiun yang melalui Kelurahan Rejomulyo menuju Desa Dimong dan Sedangrejo, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun.

“Petugas masih melakukan pemantauan apakah banjir masih berlangsung. Kami berharap siang ini sudah surut,” kata Suwarno.

Banjir juga melanda sejumlah desa di tiga kecamatan di Kabupaten Madiun yakni Tempursari di Kecamatan Wungu, Desa Dimong dan Sendangrejo di Kecamatan Madiun, dan serta beberapa desa di Kecamatan Wonoasri.

“Ketinggian air juga bervariasi. Ada yang mencapai 60 centimeter bahkan 80 centimeter,” kata seorang warga Desa Tempursari, Wijaya. Banjir tersebut akibat air kiriman setelah hujan deras menguyur wilayah Madiun, terutama di bagian lereng Gunung Wilis.

Meski tidak masuk ke dalam rumah, air masih menggenang di jalan hingga mengganggu lalu lintas di jalur alternatif penghubung Kota Madiun dengan Kabupaten Madiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya