SOLOPOS.COM - Warga dan petugas BPBD membersihkan sampah dan bambu yang menghambat aliran air di Sungai Gandong, Desa Bukur, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Selasa (28/2/2017). (Istimewa/BPBD Kabupaten Madiun)

Banjir Madiun, warga dan petugas BPBD ketakutan saat melihat ular sanca sepanjang lima meter di sungai Jiwan.

Madiunpos.com, MADIUN — Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun menemukan ular sanca kembang sepanjang sekitar lima meter saat membersihkan Sungai Gandong, Desa Bukur, Kecamatan Jiwan, Selasa (28/2/2017) pagi. Karena takut, petugas yang semula berada di sungai langsung lari ke bibir sungai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang petugas dari BPBD Kabupaten Madiun, Fakihudin, mengatakan saat itu petugas BPBD bersama warga melakukan gotong royong membersihkan bambu dan semak-semak di tengah sungai. Kemudian ada seekor ular keluar dari bambu yang teronggok di tengah sungai.

Dia menyampaikan ular yang ada di sungai Gandong diperkirakan ular sanca. Ukurannya cukup besar yaitu sekitar sepaha orang dewasa dengan panjang diperkirakan lima meter.

“Tubuh ularnya sekitar sepaha orang dewasa. Dan panjangnya ya sekitar lima meter,” kata dia kepada Madiunpos.com saat ditemui di Kantor BPBD Kabupaten Madiun, Selasa.

Mengetahui adanya ular itu, petugas dan warga langsung lari meninggalkan sungai. Kemudian ular tersebut juga kabur. “Ularnya tidak ditangkap. Soalnya pada takut,” ujar dia.

Untuk diketahui, pembersihan Sungai Gandong dilakukan petugas BPBD beserta warga karena aliran di sungai itu tersumbat adanya pohon bambu yang roboh dan melintang di sungai. Kondisi ini membuat aliran air di sungai itu tidak lancar dan menyebabkan air meluap hingga menggenangi tiga desa di Kecamatan Jiwan.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Madiun, Hery Suyoko, mengatakan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Madiun sejak Senin (27/2/2017) sore telah membuat aliran Sungai Gandong meluap. Akibatnya, tiga desa di Kecamatan Jiwan seperti Desa Bukur, Desa Grobogan, dan Desa Teguhan sempat tergenang air.

Air setinggi selutut orang dewasa sempat menggenangi sejumlah jalan dan sawah di tiga desa itu. Dalam pantauan petugas BPBD, air tidak masuk hingga ke rumah warga.

“Genangan air terjadi hingga sekitar pukul 23.30 WIB. Setelah itu, air surut dan tidak ada lagi genangan,” ujar dia.

Hery menuturkan selain di tiga desa itu. Air di sungai Desa Glonggong juga mengalami peningkatan pada Selasa siang. Hal ini karena debit air di sungai Bengawan Madiun juga mengalami peningkatan dan air di Sungai Glonggong tidak bisa masuk sehingga meluap.

“Tidak ada korban jiwa maupun rumah yang rusak akibat bencana alam ini,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya