SOLOPOS.COM - Gunungan material di hullu Sungai Gendol. (Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Banjir lahar Merapi mengancam Kali Gendol

Harianjogja.com, SLEMAN-Puluhan gunungan material Merapi berupa batu dan pasir masih memenuhi kawasan Kali Gendol tepatnya di kawasan Kali Adem. Jika wilayah tersebut diterpa hujan deras, dimungkinkan air tidak bisa mengalir dan memunculkan bencana banjir lahar yang lebih besar.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

“Gunungan itu justru menghalangi air dari atas. Kalau ada hujan deras, airnya malah jadi terbendung dan lama-kelamaan bedah dan jadi air desa liar,” kata Kepala Desa Kepuharjo, Heri Suprapto, Sabtu (14/12/2015).

Gunungan itu mayoritas berupa tumpukan batu yang sengaja dikumpulkan para penambang untuk memisahkan dengan pasir. Heri melihat, banyaknya gunungan yang terbentuk akan sulit diratakan ataupun diangkut karena saat ini proses penambangan menggunakan tenaga manual. Membutuhkan waktu yang lama jika proses pengangkutan hanya menggunakan tenaga manusia.

Ia meminta pada pemerintah agar mengizinkan alat berat seperti backhoe untuk beroperasi kembali di kawasan itu. Backhoe dapat difungsikan untuk normalisasi Kali Gendol agar saat terjadi hujan deras tidak menyebabkan banjir lahar dingin untuk pedesaan di bagian bawah.

“Kalau pakai alat berat akan cepat normalisasinya. Kondisi di sini [Kali Gendol] sekarang itu sebenarnya belum normal. Yang dikeruk ini baru sepertiganya. Material yang tertimbun masih puluhan meter,” ungkapnya.

Setidaknya kondisi seperti itu masih terjadi sampai delapan kilometer ke arah bawah dari kawasan Kali Adem. Hal ini membuat banyak penambang mencari material di kawasan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya