SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

LAHAR DINGIN-- Sejumlah pengguna jalan Jogja-Magelang mengamati aliran banjir material vulkanik yang mengalir deras di kali Putih, di Desa Jumoyo, Salam, Magelang, Kamis (3/11/2011) petang. Hujan yang mengguyur kawasan puncak Merapi menjadikan material sisa erupsi tahun lalu ikut tersapu air hujan, kejadian ini membuat sejumlah aliran sungai mengalami peningkatan debit dan ketinggian. (FOTO:JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Boyolali (Espos)–Banjir lahar dingin terjadi di aliran Kali Apu, setelah hujan deras mengguyur lereng Merapi, Kamis (3/11). Peristiwa ini membuat jembatan yang menghubungkan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali dengan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang, tidak bisa dilewati karena tertimbun material dari gunung Merapi.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com dari Kepala Desa Tlogolele, Budi Harsono, banjir lahar dingin terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Sejak pagi hujan turun di Lereng Merapi, namun sempat berhenti. Hujan lebih deras turun mulai pukul 13.00 WIB, yang ternyata berimbas dengan terjadinya banjir lahar dingin.

“Suaranya bergemuruh sekali. Banjirnya merendam jembatan baru yang menghubungkan Desa Tlogolele dan Desa Wonolelo. Materialnya memenuhi jembatan, sehingga jembatan tidak bisa dilewati. Malam ini banjirnya sudah mulai surut. Tapi kami belum bisa memindahkan material-material di jembatan karena suasananya sudah gelap. Besok (hari ini-red) akan kami lihat. Kalau tidak hujan, jembatan akan kami bersihkan, tapi kalau hujan kami tidak berani,” ujar Budi, ketika dihubungi Solopos.com.

Camat Selo, Subiso mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait adanya banjir lahar dingin yang menimpa jembatan penghubung antara Desa Tlogolele, Selo dengan Wonolelo, Magelang. Menurutnya, material dari Gunung Merapi memenuhi jembatan penghubung tersebut. Alhasil, jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.

“Hujan turun cukup deras pada Kamis sekitar pukul 17.00 WIB. Banjir lahar dingin pun datang dan memenuhi jembatan karena cukup rendah tempatnya,” ujarnya.

Subiso menambahkan pihaknya akan melakukan penyisiran pada Jumat untuk mengecek sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh tumpukan material Merapi tersebut. Sedangkan pihaknya juga mengimbau warga untuk tetap waspada jika banjir susulan terjadi. Namun, sejauh ini kondisi di sana cukup aman karena letak jembatan yang cukup jauh dari permukiman warga.

Dihubungi terpisah, Kepala Kesbangpolinmas Boyolali, Hasannudin, membenarkan kejadian itu. Dia mengimbau warga di Tlogolele terus waspada dan berjaga-jaga di malam hari. Terkait material yang memenuhi jembatan akan diperiksa pada Jumat pagi ini. Yang pasti, jembatan tersebut untuk sementara memang tidak bisa dilewati.

“Kami akan terus memantau kondisi di sini. Kami mengimbau warga menjauh dari aliran sungai dan terus waspada. Untungnya perkampungan di Tlogolele tidak ada yang dekat dengan aliran sungai. Tapi kewaspadaan jangan sampai diturunkan,” ujar Hasannudin.

(yms/rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya