SOLOPOS.COM - Siswa dan guru bergotong royong menyelamatkan meja dan kursi dari dalam kelas yang tergenang banjir di MI NU Bashirul Anam Desa Jati Wetan, Kudus, Jateng, Rabu (8/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Banjir tak membuat pelajar Kudus patah arang, mereka nekat bersekolah dengan menerjang genangan air.

Semarangpos.com, KUDUSBanjir yang menggenangi beberapa sekolah dasar di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) tidak menghentikan proses belajar mengajar. Para pelajar setempat tetap diminta masuk sekolah dan sejauh ini belum ada kebijakan sekolah untuk meliburkan siswa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hingga kini, siswa yang sekolahnya terdampak banjir memang belum diliburkan karena tidak semua ruang kelas tergenang banjir,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kudus Joko Susilo di Kudus, Jumat (10/2/2017).

Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, katanya, dampak banjir memang mengganggu aktivitas belajar mengajar siswa, mengingat akses jalan menuju sekolah banyak yang tergenang banjir. Beruntung, kata dia, ruangan sekolah tidak seluruhnya tergenang banjir, mengingat sudah ada yang direnovasi dengan ditinggikan pondasinya untuk antisipasi banjir.

Ia mencatat, ada sekitar delapan SD di yang tersebar di Kecamatan Jati, Kaliwungu dan Mejobo yang terkena dampak banjir. Untuk Kecamatan Jati, katanya, terdapat tiga SD, Kecamatan Kaliwungu terdapat satu SD, dan di Kecamatan Mejobo ada empat SD.

“Kalaupun ada siswa yang mengungsi, silakan bergabung dengan sekolah terdekat agar tidak tertinggal pelajaran,” ujarnya.

Dalam rangka menghadapi ujian akhir sekolah, kata dia, khusus untuk kelas VI memang diupayakan tetap masuk sekolah, mengingat banjir yang terjadi tidak begitu parah. Bahkan, lanjut dia, ruang belajar mengajar mereka juga tidak terendam banjir.

Berdasarkan pantauan di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, dari enam ruang kelas, terdapat tiga kelas yang terendam banjir setinggi mata kaki, sedangkan tiga ruang kelas lainnya yang digunakan untuk proses belajar mengajar siswa kelas IV, V dan VI tidak terendam banjir karena baru saja direnovasi.

Kepala SD 3 Jati Wetan Redjeki Handayani mengungkapkan, khusus untuk kelas I, II dan III memang tidak masuk, karena orang tuanya memang menginginkan mereka tidak masuk, menyusul adanya banjir. “Siswa kelas VI memang harus masuk karena untuk persiapan ujian akhir pada bulan Mei 2017,” ujarnya.

Sebetulnya, kata dia, SD 3 Jati Wetan terkena dampak banjir, terutama halamannya sejak tanggal 28 Januari 2017. Ternyata, lanjut dia, pada Kamis (8/2/2017) dini hari banjirnya semakin meninggi karena tiga ruang kelas ikut tergenang.

Arina, salah seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah NU Basyirul Anam mengakui, sejak Kamis (9/2/2017) diliburkan karena halaman sekolah tergenang banjir serta akses jalan menuju sekolah juga tergenang banjir. Bahkan, kata dia, dirinya ketika harus berangkat ke sekolah juga kesulitan, karena jalan yang ada di depan rumahnya juga tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya