SOLOPOS.COM - Warga menaiki getek bersama dua orang anaknya untuk menyeberangi jalan yang tergenang banjir di warga Dusun Muker, Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Senin (24/2/2014). (ilustrasi/JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, KLATEN–Ratusan warga Dusun Muker, Desa Melikan, Kecamatan Wedi sempat terisolasi akibat air yang menggenangi kawasan setempat semakin tinggi pada Minggu (23/2/2014) malam. Ketinggian air yang mencapai 1,5 meter (m) membuat warga hanya bisa bertahan di dalam rumah sebelum berhasil di evakuasi oleh petugas dengan menggunakan perahu karet dan rakit ke tempat yang aman.

Informasi yang dihimpun solopos.com, ketinggian air di dusun setempat semakin bertambah sekitar pukul 18.30 WIB. Kondisi tersebut membuat warga sempat terisolasi karena ketinggian air bertambah dengan sangat cepat.
Selain itu, jalan desa setempat juga tergenang oleh air dari Sungai Birin yang meluap. Bahkan, kendaraan bermesin juga tidak bisa menembus kawasan setempat akibat tingginya air.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tim yang dipimpin oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, bahkan sampai menggunakan rakit atau getek untuk melakukan pengecekan lokasi. Setelah itu, BPBD langsung meminta bantuan SAR Klaten dan warga untuk mengkondisikan pengungsi ke tempat lebih aman. Hingga Senin, tercatat ada sekitar 260 orang dari Dusun Muker yang mengungsi.

Sri Winoto memaparkan kawasan tersebut diperkirakan tidak akan kering dalam waktu tiga hari. “Sebab, hingga Senin (24/2/2014) siang air dari sungai Birin masih meluber ke Dusun Muker,” paparnya kepada wartawan saat meninjau ke lokasi, Senin.

Data yang berhasil dicatat BPBD ada 345 jiwa di dua wilayah di Klaten yang mengungsi akibat banjir. Secara rinci, di Muker, Melikan, Wedi ada 260 orang dan 85 orang dari Kragilan, Kecamatan Gantiwarno. Mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Korban terdampak banjir di Klaten ada sekitar 6.800 jiwa. Jumlah tersebut tersebar di 15 desa di lima kecamatan di Klaten, Kelima kecamatan tersebut yakni Gantiwarno, Wedi, Bayat, Trucuk, dan Cawas.

Sementara, Bupati Klaten, Sunarna, Dandim 0723 Klaten, Letkol Inf Thomas Heru R dan sejumlah pejabat Setda Klaten meninjau lokasi banjir di Dusun Muker, Senin. Bersama wartawan, rombongan sempat memantau kondisi sawah dan rumah yang tergenang banjir. Butuh waktu lebih dari satu jam untuk mengelilingi dusun yang sudah berubah menjadi danau tersebut.

Kepada wartawan, Bupati Klaten, Sunarna, menegaskan prioritas utama adalah keselamatan warga. Pasalnya, kondisi cuaca masih memungkinkan banjir susulan kembali terjadi. Bahkan, pihaknya juga sudah mengeluarkan status darurat banjir hingga akhir Maret 2014.

“Kebutuhan pengungsi harus diprioritaskan terlebih dahulu, jangan sampai terlambat penanganannya,” ungkapnya kepada wartawan di lokasi. Pihaknya juga meminta agar instansi terkait mampu bertindak cepat dalam melakukan penanganan bencana. Hal itu dilakukan supaya pemulihan berjalan dengan cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya