SOLOPOS.COM - Banjir yang menggenangi Desa Kragilan, Gantiwarno, Klaten, Rabu (22/1/2014). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Lahan seluas 25 ha sawah dan beberapa rumah penduduk yang ada di Dusun Balong Wetan dan Balong Kulon, Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, terendam banjir, Rabu (22/1/2014). Air menggenang karena dua sungai yang mengapit dusun tersebut meluap.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Rabu (22/1/2014), ketinggian air banjir yang merendam sawah dan rumah penduduk mencapai lebih dari 40 cm. Kondisi tersebut menyebabkan aktivitas warga terganggu. Beberapa warga juga memindahkan barang berharga mereka ke tempat yang aman. Warga khawatir dengan kemungkinan banjir susulan yang lebih tinggi. Apalagi, hujan yang turun cukup deras selama beberapa hari terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua RT 002/007 Dusun Balong Wetan, Sukimin, mengatakan banjir menggenangi kawasan setempat pada Rabu dini hari. Menurutnya, banjir itu merendam wilayah Balong Wetan dan Balong Kulon karena luapan Sungai Birin dan Sungai Ngalian yang mengapit dusun tersebut. “Selain lahan pertanian, sekitar 50 rumah warga juga terendam air,” katanya saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu.

Ketua Kelompok Tani Mulyo Desa Kragilan, Hadi Suwarno, memaparkan hujan lebat terus mengguyur wilayah Gantiwarno dan sekitarnya sejak empat hari lalu. Akibatnya, dua sungai yang ada di dusun tersebut meluap dan menggenangi tanaman padi milik warga yang rata-rata berusia tiga pekan.

Pihaknya mengeluhkan saluran air yang buruk di dusun tersebut. Sebab, sejak empat tahun terakhir petani di wilayah tersebut selalu gagal panen karena terendam air banjir saat musim penghujan. “Banjir sudah menjadi langganan di wilayah ini. Tanaman padi yang terendam banjir rata-rata berusia tiga pekan dan hal itu sangat merugikan petani,” katanya saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu.

Sementara itu, Kepala Desa Kragilan, Bambang Samiyo, menerangkan ada sekitar 25 ha lahan pertanian yang terendam air. Kerugian itu ditaksir mencapai lebih dari 20 juta. Menurutnya, tergenangnya dua dusun di Kragilan disebabkan buruknya saluran pembuangan air di desa itu. Pihaknya ingin agar pemerintah segera memperbaiki atau membangun saluran pembuangan air yang baru. Sebab, dua dusun itu selalu terendam sejak 15 tahun silam. “Sejak 15 tahun itu selalu terendam air, jadi kami mohon kepada pemerintah agar bisa memberikan solusi bagi masyarakat di dusun ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya